Peristiwa Daerah

Melihat Pillbox Bersejarah Peninggalan Belanda di Pantai Dadap Indramayu

Minggu, 20 Desember 2020 - 17:14 | 116.05k
Pillbox peninggalan Belanda yang ada di Desa Dadap Kabupaten Indramayu. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Pillbox peninggalan Belanda yang ada di Desa Dadap Kabupaten Indramayu. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUKabupaten Indramayu mempunyai banyak sekali peninggalan bersejarah, dimulai dari masa prasejarah, hingga pasca kemerdekaan. Sejumlah peninggalannya masih bisa dilihat hingga saat ini, salah satunya adalah bungker atau pillbox Belanda yang ada di pantai Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Pillbox ini merupakan satu dari 6 pillbox yang ada di sini, namun yang baru ditemukan hanya 3. Salah satunya sudah diangkat, sementara lainnya masih terendam di laut. Selain itu juga, ada satu buah bungker berbentuk parit atau meja dan satu buah bungker dengan posisi berdiri.

Advertisement

Pillbox ini berbentuk tabung silinder, dengan tinggi dan diameter sekitar 1,5 meter. Sementara ketebalan dindingnya mencapai 25 sentimeter. Terdapat satu buah pintu dan dua jendela berukuran kecil yang menghadap ke arah laut.

Pillbox ini terbuat dari batu dan kawat yang dicor. Fungsinya sendiri sebagai pemantauan di wilayah pantai, sekaligus benteng pertahanan.

Menurut Kuwu Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, masyarakat sebenarnya sudah mengetahui terkait adanya pillbox tersebut. Bahkan saat dia masih kecil, sudah ada tanda-tanda pillbox tersebut, namun masih tertutup air laut akibat adanya abrasi air laut. Ditambah, masyarakat saat itu masih mengabaikannya.

Ketika air laut mengalami surut pada awal tahun 2020, salah satu pillbox muncul. Hingga akhirnya, pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu dan Balai Pelestaraian Cagar Budaya (BPCB) Banten, melakukan upaya untuk menyelamatkan benda bersejarah tersebut.

"Ketika tahu ada benda bersejarah yang muncul, kita langsung melakukan upaya penyelamatan," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (20/12/2020).

Awalnya, lanjut Asyriqin, tim menduga jika pillbox tersebut merupakan peninggalan Jepang. Hal ini dikarenakan wilayah Dadap merupakan salah satu pantai tempat pendaratan tentara Jepang saat Perang Dunia II. Kemudian, dari data di BPCB Banten, menyatakan jika ini adalah pillbox peninggalan Belanda.

"Pillboxnya dibuat ketika Ratu Wilhelmina masih berkuasa," terangnya.

Rencananya, kata dia, akan dilakukan penyelamatan untuk pillbox lainnya. Namun, karena keterbatasan anggaran, maka baru satu saja yang baru terselamatkan.

Adapun tempat ditemukannya pillbox ini, akan dijadikan sebagai tempat destinasi wisata di Desa Dadap. Sehingga, selain menjual keindahan pantainya, juga ada peninggalan sejarah berupa pillbox. Berharap peninggalan sejarah ini akan terawat dan tidak musnah.

"Insya Allah tahun 2021 akan direalisasikan destinasi wisata. Pillbox Belanda ini juga sudah diajukan untuk dijadikan cagar budaya," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES