Tinjau Kesiapan Gereja, Wali Kota Malang Pastikan Semua Sesuai Aturan

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadona meninjau kesiapan beberapa Gereja Kristen dan Khatolik yang berada di Kota Malang.
Sutiaji mengatakan, seluruh gereja di Kota Malang pastinya akan melakukan pembatasan sesuai Surat Edaran (SE) yang telah di edarkan, terlebih tiga gereja yang saat ini ditinjau yakni, Gereja St. Albertus Blimbing, Gereja Kayu Tangan dan Gereja Ijen.
Advertisement
"Semuanya akan melakukan pembatasan, jadi kita tidak memperlakukan gereja tertentu. Kita hanya mengambil sampling dari tiga gereja Kristen maupun Katholik dan semuanya sudah Patuh dan ta'at sesuai dengan yang ditentukan pemerintah," ungkap Sutiaji, Selasa (22/12/2020).
Sutiaji mengatakan, untuk kapasitas jemaat masih akan diterapkan dalam prosentase 25 persen dari kapasitas keseluruhan jemaat yang ditampung di setiap gereja.
"Untuk yang kapasitasnya lebih dari seribu kini kita beri batasan maksimal 190 jemaat. Kalau yang kecil kita tetap pakai prosentase 25 persen dari kapasitas," jelasnya.
Wali Kota Malang, Sutiaji yang disambut oleh Romo Gereja Katedral Ijen saat melakukan peninjauan kesiapan gereja jelang ibadah hari natal, Selasa (22/12/2020). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Untuk para jemaat yang tidak mengikuti ibadah secara luring/offline setiap gereja sudah menyiapkan platform tersendiri untuk para jemaatnya agar bisa melakukan ibadah secara daring/online.
"Seperti di Gereja Ijen ini, pihaknya sudah menyediakan platform youtube untuk para jemaat yang tidak bisa mengikuti ibadah secara langsung karena memang ada pembatasan," katanya.
Terkait dengan peninjauan, lanjut Sutiaji, saat ini bukan hanya kemanan protokol kesehatan Covid-19. Namun juga terhadap perbuatan orang-orang yang tidak diinginkan juga.
"Kita di sini untuk meyakinkan dan memberikan jaminan kepada Jemaat gereja bahwa kita sepenuhnya total menjaga keamanan dari jemaat. Saya juga minta tolong kepada Romo maupun pengurus gereja juga membantu, karena saya tidak ingin saudara kita diganggu saat menjalani ibada," tegasnya.
Sutiaji berpesan, untuk para pelanggar protokol kesehatan dan pengganggu jemaat yang sedang beribadah secara tegas pihaknya bersama jajaran akan mengambil sikap tegas.
"Ini tidak hanya berlaku pada jemaat Kristiani saja tapi seluruhnya. Ketika dia tidak Taat terhadap protokol Covid-19, di hadapan negara dan hukum akan diperlakukan punishment yang sama," pungkasnya saat meninjau kesiapan Gereja Kristen dan Khatolik dalam peringatan Hari Natal 2020. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |