Peristiwa Daerah

Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang Pasar Wonokromo Surabaya Turun Omset

Kamis, 24 Desember 2020 - 16:21 | 125.10k
Foto : Umi, salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Kamis (24/12/2020). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Foto : Umi, salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Kamis (24/12/2020). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) beberapa harga kebutuhan pokok terpantau mengalami kenaikan cukup signifikan. Seperti cabai keriting dan rawit di Pasar Wonokromo Surabaya.

Beberapa pedagang di pasar tradisional ini menjual komoditi tersebut di angka mencapai Rp 50 ribu per kilo. Kenaikan cabai ini mencapai 15 persen dari harga semula yaitu Rp 35 ribu per kilonya. 

Advertisement

"Kenaikan harga ini sudah terjadi sekitar 1 bulan yang lalu," ujar Umi, salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Wonokromo, Kamis (24/12/2020).

Pasar-Wonokromo-Surabaya-2.jpg

Umi yang telah lama berdagang ditempat tersebut mengungkapkan, bahwa beberapa kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan seperti bawang merah dari harga Rp 30 ribu per kilo menjadi Rp 35 ribu dan untuk telur naik dari Rp 22 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilo.

Sedangkan untuk bawang putih dan gula, Umi mengaku untuk harga kedua komoditi tersebut masih cukup stabil meski terbilang keduanya tetap laris pembeli. Pandemi Covid-19 yang melanda juga berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat pada momen Nataru kali ini.

Umi menjelaskan bahwa omsetnya turun hingga mencapai 50 persen dibanding Nataru pada tahun lalu. "Biasanya momen Natal gini saya bisa menjual kebutuhan seperti cabai sampai 30 kilo perhari, kalau sekarang bisa sampai 15 kilo aja udah untung," ujarnya. 

Pasar-Wonokromo-Surabaya-3.jpg

Sementara pada sektor daging sapi, di Pasar Wonokromo masih tergolong stabil pada kisaran harga Rp 110 ribu per kilonya. Sedangkan ayam potong mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari semula Rp 20 ribu perkilo menjadi Rp 35 ribu perkilo. 

Subhan, salah satu pedagang ayam di pasar tersebut menuturkan, bahwa penjualan ayam pada momen Nataru kali ini juga mengalami penurunan. Menurut Subhan penjualan ayam dilapaknya juga menurun hingga 40 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Banyaknya masyarakat yang enggan mendatangi pasar karena Covid-19 menjadi pemicu menurunnya pendapatan para pedagang pada momen Nataru kali ini. "Di tahun ini penjualan tidak sampai 100 kilo. Turun drastis dari tahun kemarin," ujar pedagang di Pasar Wonokromo Surabaya tersebut. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES