Razia di Kota Batu, Wisatawan Surabaya yang Terdeteksi Reaktif Diminta Pulang

TIMESINDONESIA, BATU – Salah seorang wisatawan dari Kota Surabaya diminta untuk kembali ke kotanya, setelah hasil rapid tes menunjukkan reaktif. Setelah diperiksa dan didata oleh Dinas Kesehatan Kota Batu, wisatawan ini diminta untuk kembali ke Surabaya.
Rapid tes dilakukan terhadap wisatawan ini, lantaran ia datang ke Kota Batu tidak membawa surat hasil rapid tes antibodi / antigen. Petugas gabungan pun langsung mendata dan meminta yang bersangkutan untuk rapid test.
Advertisement
Beberapa menit menunggu, hasil rapid test terhadap wisatawan ini ternyata reaktif. Petugas pun meminta yang bersangkutan ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dan didata identitasnya, kemudian diminta balik kanan.
Wisatawan ini terjaring razia anti covid-19 di Pos Pengamanan Pendem, Jl Soekarno, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Minggu (26/12/2020). Petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan BPBD Kota Batu melakukan pengecekan kepada pengendara kendaraan bermotor plat luar kota.
Kurang lebih 26 orang terjaring razia karena tidak membawa surat hasil rapid. Kebanyakan merupakan wisatawan lokal Jawa Timur, namun ada juga dari wisawatan Bogor, Bandung, Jakarta dan Kalimantan yang terjaring razia.
Sejak surat edaran Wali Kota Batu terkait wisata selama Natal dan Tahun Baru, Polres Batu mengadakan razia rutin di titik-titik strategis, selain Pos PAM Pendem, razia dilakukan di Songgoriti dan kawasan Kecamatan Bumiaji.
Salah satu wisatawan dari Bogor, Tonny Hendrico terjaring razia setelah dua hari menginap di Kota Batu. Ia terjaring razia ini setelah kuliner di Kota Malang dan hendak balik ke Kota Batu untuk membeli oleh-oleh.
Sebelum datang ke Kota Batu, ia sebenarnya sudah membaca pemberitaan di media yang mengatakan agar melakukan rapid tes, namun hal itu tidak dilakukan karena ia mengaku tidak sempat melakukan tes rapid.
“Sebenarnya hari ini kita pulang, sudah dua hari ini tinggal di Kota Batu, namun baru hari ini terjaring razia,” ujar laki-laki berusia 44 tahun ini.
Kapolres Batu, AKBP Catur C Wibowo SIK MH mengatakan bahwa dibandingkan dengan volume wisatawan saat Natal tahun lalu, jumlah wisatawan saat ini turun drastis. Ada kenaikan sedikit jumlah kendaraan dibandingkan saat normal.
“Sudah kita lakukan pemeriksaan kesehatan dan rapid tes di beberapa titik, semoga bisa mencegah penularan Covid-19. Kita himbau kepada wisatawan agar melakukan rapid test (Antibodi/antigen) sebelum berkunjung ke Kota Batu,” ujar kapolres.
Ia memprediksi jumlah kunjungan wisata di Kota Batu pada Natal dan Tahun Baru justru akan terjadi pada tanggal 30 Desember 2020, dikarenakan ada hari libur yang terpisah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |