Peristiwa Daerah

Pasar Besar Madiun Tutup Tiga Hari, Pedagang Wajib Rapid Test

Sabtu, 02 Januari 2021 - 14:43 | 121.86k
Rapid test pedadang di Pasar Besar Kota Madiun. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Rapid test pedadang di Pasar Besar Kota Madiun. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUNPasar Besar Madiun (PBM) Kota Madiun, Jawa Timur ditutup sementara selama tiga hari. Penutupan berlangsung 3 - 5 Januari 2021. Satgas penanganan Covid-19 melakukan rapid test terhadap seluruh pedagang PBM.

"PBM sementara kita tutup untuk sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Lalu hari ini juga kita lakukan rapid test kepada 1052 pedagang dan hasilnya ditemukan 339 orang yang reaktif," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Madiun, Arie Kusdewanto ketika dihubungi TIMES Indonesia, Sabtu (2/1/2021).

Advertisement

Arie mengatakan, setelah dibuka kembali pada 6 - 8 Januari 2021 pedagang PBM yang berasal dari luar Kota Madiun belum diizinkan untuk melakukan aktivitas maupun berjualan. Izin berjualan bagi pedagang dari luar kota diberikan mulai 9 Januari 2021 dengan syarat khusus.

"Pedagang dari dalam maupun luar kota harus menunjukkan surat hasil rapid test ketika mau berjualan. Kami masih  menunggu instruksi lebih lanjut dari bapak Wali Kota Madiun," jelasnya.

Penutupan Pasar Besar Madiun

Diperoleh informasi, rapid test terhadap pedagang PBM dilakukan setelah ada sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia. Namun, satgas Covid-19 tidak merilis identitas pasien konfirmasi positif Covid-19.

"Bisa dicek dari data yang dikirim tiap hari. Kami tidak menyebutkan detail," ujar Noor Aflah Kabid Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kota Madiun.

Menurut Aflah rapid test dilakukan bukan hanya berdasar ada pedagang yang meninggal dunia. Rapid test dilakukan jika di lingkungan atau lokasi  tertentu ada temuan kasus positif Covid-19. 

"Tidak ada yang meninggalpun kalau ada yg positif tetap dirapid," jelas Aflah.

Targetnya semua pedagang PBM akan menjalani rapid test. Selama  dilakukan rapid  test masal  kemungkinan ada pedagang yang tidak ikut. Petugas akan melakukan pendataan kembali untuk memastikan semua pedagang PBM sudah menjalani rapid test.

"Mungkin ada yang takut dirapid terus tidak datang. Nanti setelah pasar selesai akan dilakukan tracing kembali, didatangi ke kediaman jika berdomisili di Kota Madiun," ungkap Aflah.

Selain Pasar Besar Madiun (PBM), tim dari Dinas Kesehatan Kota Madiun  juga akan melakukan rapid test di beberapa pasar tradisional lainnya. Seperti Pasar Sleko, Pasar Kojo, Pasar Srijaya dan Pasar Kawak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES