Menyentuh Hati, ini Pesan PCNU Banyuwangi Pada Harlah ke-35 Pagar Nusa

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa genap berusia 35 tahun. Pada harlah tahun ini ada pesan khusus dari Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini untuk para pendekar bumi Blambangan.
"Pendekar PN sejati iku, gak wedi kecuali nang Allah. Seneng nulungi wong liyo utamane faqir miskin (Pendekar Pagar Nusa sejati itu tidak takut, kecuali kepada Allah. Suka menolong utamanya kepada fakir miskin," kata Gus Makki sapaan akrabnya, Senin (4/1/2021).
Advertisement
Menurut Gus Makki, Pagar Nusa didirikan tidak hanya sebagai perkumpulan para pendekar atlet pencak. Tapi mempunyai tugas dan fungsi lebih untuk mengabdi dan menolong masyarakat.
"Kalau hanya oleh fisik buat apa. Apa bedanya dengan yang lain. Coba simak, jiwai dan resapi makna 'Laa Gholiba illa Billah' (Tidak ada yang bisa menjadi pemenang atau tidak ada yang bisa buat sukses kecuali Tuhan Allah SWT)," ungkap Gus Makki.
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah Rayut, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono itu mengingatkan agar para pesilat Pagar Nusa tidak mengandalkan fisik saja.
"Betapa urusan fisik tidak dijadikan 'gondelan utama' (pegangan utama). Yang jadi gondelan utama adalah Allah SWT," ucap Gus Makki.
"Menendang, menangkis, memukul, semua karena Allah. Nah Pagar Nusa harus melewati zona nyamannya selama ini," imbuhnya.
PCNU Banyuwangi juga berharap di hari lahir yang jatuh pada 3 Januari ini, sudah saatnya Pagar Nusa menampilkan sisi lain daripada gerakan silat saja. Yakni sisi sosial kemanusiaan.
"Intine wong liyo ndak iso, Pagar Nusa gudu iso. Wong liyo kaboten, Pagar Nusa gudu entengan. Wong liyo gak peduli, Pagar Nusa gudu peduli. Wong liyo serba itung-itungan dalam berkhidmat, Pagar Nusa gudu los dol. Dirgahayu Pagar Nusa ku," pesan Gus Makki dalam bahas jawa.
Dalam bahasa Indonesia berarti 'Intinya orang lain tidak bisa, Pagar Nusa harus bisa. Orang lain keberatan, Pagar Nusa harus ringan tangan. Orang lain tidak peduli, Pagar Nusa harus peduli. Orang lain perhitungan dalam berkhidmat, Pagar Nusa harus loyal. Dirgahayu Pagar Nusa ku'.
Apa yang disampaikan Ketua PCNU Banyuwangi memang selaras dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pagar Nusa Banyuwangi selama ini. Salah satunya adalah saat pandemi Covid-19, Pagar Nusa lah yang tak kenal lelah dalam melakukan upaya sosialisasi pencegahan kepada masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, dalam harlah Pagar Nusa yang ke 35, PC Pagar Nusa Banyuwangi memberikan instruksi kepada seluruh kader dari hulu hingga hilir untuk khataman Al-Qur'an sebanyak 35 kali.
"Adanya khataman ini bertujuan untuk mengkhatamkan perselisihan dan permusuhan di antara sesama anggota," ucap Sekretaris PC Pagar Nusa Banyuwangi, Ahmad Syifa Nailul Wafar.
Selain itu, Pengasuh Pesantren Altet Ibnu Manan Sumberberas itu berharap, pada tahun 2021 ini Pagar Nusa Banyuwangi bisa tambah solid dan saling menjaga tali kekeluargaan.
Sebagai informasi, organisasi Pencak Silat Pagar Nusa lahir pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Organisasi yang punya ratusan aliran dan gabungan perguruan silat berhaluan Aswaja tersebut diketuai pertama kali oleh KH Maksum Jauhari, pendekar pilih tanding yang dikenal sakti mandraguna. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |