Peristiwa Daerah

Dinas Sosial Jawa Timur Targetkan Jatim Bebas Pasung

Rabu, 06 Januari 2021 - 10:58 | 45.63k
Pelepasan pasung pada orang dengan gangguan jiwa. (Foto: dok. Dinsos Jatim)
Pelepasan pasung pada orang dengan gangguan jiwa. (Foto: dok. Dinsos Jatim)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYADinas Sosial Jawa Timur memiliki 5 program prioritas di tahun 2021. Satu dintaranya adalah program Jatim Bebas Pasung 2023.

Saat ini terdapat 334 korban pasung di Jatim. Pada tahun 2020, program ini belum berjalan optimal karena adanya pandemi Covid-19. Untuk itu, tahun du 2021akan dilakukan percepatan program sehingga target zero pasung pada 2023 dapat tercapai.

Advertisement

“2021 akan kami intensifkan, nanti kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Jiwa,” ujar Kepala Dinas Sosial Jatim, Dr. Alwi, M.hum saat ditemui di kantor Dinas Sosial Jatim, Selasa (5/1/2021).

Kepala Dinas Sosial Jatim, Dr. Alwi, M.humKepala Dinas Sosial Jatim, Dr. Alwi, M.hum

“Satu tahun targetnya 100 sehingga di 2023 bisa selesai. Ini berat, tapi kita akan berusaha,” tambahnya.

Program berikutnya adalah Jatim Peduli Anak dan Perempuan korban tindak kekerasan. Melalui program ini, Dinsos Jatim membentuk shelter di 4 UPT untuk memberikan pelayanan dan pendampingan pada anak dan perempuan korban kekerasan. Alwi mengatakan, korban kekerasan haruslah ditangani dengan baik.

“Selama ini belum ada wadah yang representative. Kita punya beberapa UPT. Kita coba untuk tahun ini ada 4 , Surabaya, Kediri, Sumenup dan Batu. Ini nanti kita kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan anak disamping dengan NGO,” ungkap Alwi.

Selain memberikan pendampingan, shelter ini juga memberi pelayanan trauma healing untuk anak yang bermasalah dengan hukum, anak dan perempuan korban tindak kekerasan atau perlakuan salah. Program ini akan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim serta relawan sosial.

Program selanjutnya adalah JSC (Jatim Sosial Care) program ini berupa pemberian respon cepat terhadap penanganan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosia) melalui pemanfaatan media sosial. Program yang melibatkan pilar-pilar sosial ini diluncurkan untuk memberikan pelayanan cepat, tepat dan solutif atas pesatnya informasi di era media sosial saat ini

“Itu akan kami optimalkan lagi. Artinya teman-teman yang bergerak itu akan kita  bantu dengan transport, korbannya kita siapkan sembako. Dengan aplikasi ini akan lebih cepat tidak sampai 24 jam, 2 sampai 3 jam bisa tertangani," jelasnya.

Program Inovasi selanjutnya adalah pengembangan terhadap PKH Plus dan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Alwi mengatakan bahwa PKH Plus adalah program Gubernur Jatim, selama ini di tahun 2019 dan 2020 ada 10 Kabupaten dengan jumlah keluarga miskin terbanyak di Jatim, sementara di tahun 2021 program tersebut akan diperluas hingga 15 Kabupaten.

“Sasarannya tetap 50 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) begitu juga dengan ASPD. Kalau pada tahun 2020 itu kita menjangkau 3000 kita tambah 1000 lagu menjadi 4000 ini dalam rangkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita. Kita koordinasinya dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.  Istilahnya mereka yang sudah graduasi itu diharapkan tidak turun lagi menjadi masyarakat miskin,” terang Alwi.

Program terakhir adalah Jatim Home Care, program Jatim Home Care merupakan pengembangan pelayanan yang dilakukan UPT Dinsos kepada klien di luar panti atau UPT.

Ada empat UPT yang memberikan layanan ini. Yakni, UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang dengan program JANETA (Jasa Layanan Tuna Netra) yang menjangkau tuna netra di luar panti, UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan yang menjangkau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melalui program KACAMATA BL PAS (Kegiatan Outreach Management dan Assesment Bina Laras Pasuruan), UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Magetan melalui program AMALIA JUARA MAS (Ambulan Menyapa Lansia Menuju Sejahtera berbasis masyarakat ) yang menjangkau lansia yang tidak tertampung panti, dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Lara Kronis Tuban yang memberikan layanan HOME CARE pada penderita kusta di luar panti.

“Moto kita adalah Melayani menyelasaikan,” kata Kepala Dinas Sosial Jatim itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES