Peristiwa Daerah

Banjir Luapan Anak Sungai Bengawan Solo Lamongan Meluas, Seribu Lebih Rumah Tergenang

Rabu, 06 Januari 2021 - 11:41 | 63.57k
Seorang pengendara motor mendorong motornya yang mogok saat melewati jalan yang terendam banjir di Kecamatan Turi. (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Seorang pengendara motor mendorong motornya yang mogok saat melewati jalan yang terendam banjir di Kecamatan Turi. (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGANBanjir yang disebabkan luapan anak sungai Bengawan Solo Lamongan atau yang biasa disebut Bengawan Njero semakin meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Jawa Timur kini terdapat 19 desa di 5 kecamatan yang terdampak banjir. Sebelumnya, banjir hanya terjadi di 12 desa di 4 kecamatan.

Kelima kecamatan yang terdampak banjir luapan Bengawan Njero tersebut adalah Kecamatan Glagah, Kalitengah, Turi, Deket dan Kecamatan Karangbinangun.

Advertisement

"Update sementara hingga per hari ini, banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero ini telah terjadi di 19 desa di 5 kecamatan," kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).

Selain merendam jalan poros dan ratusan hektare lahan tambak, kini banjir juga mulai menggenangi rumah warga. Total sebanyak 1.532 rumah warga tergenang air.

Muslimin menyebutkan, di Kecamatan Turi terdapat 1198 rumah warga di 5 desa yang tergenang banjir dengan ketinggian air bervariasi dari 30 hingga 70 senti meter.

"Di Desa Putat Kumpul terdata ada sebanyak 173 rumah terdampak, Desa Kemlagi Lor ada 545 rumah terdampak, Desa Pomahan Janggan sebanyak 70 rumah yang terdampak, Desa Kepudibener sebanyak 210 rumah dan Desa Bambang sebanyak 200 rumah yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Njero ini," tutur Muslimin.

Kemudian Kecamatan Kalitengah banjir terjadi di Desa Somosari, Jelak Catur, Tiwet, Blajo, Gambuhan dan Bojoasri. Rumah yang tergenang sebanyak 176 rumah, dengan ketinggian air antara 10 hingga 35 senti meter.

Sementara di Kecamatan Glagah terdapat 45 rumah di Desa Soko dan Menganti yang tergenang air dengan ketinggian antara 5 hingga 10 senti meter.

"Untuk Kecamatan Deket terdapat 3 desa terdampak, yaitu Laladan, Sidomulyo dan Weduni dengan jumlah rumah terendam sebanyak 158 rumah," kata Muslimin.

Sedangkan untuk jumlah rumah yang terdampak banjir di Kecamatan Karangbinangun masih dalam proses pendataan oleh BPBD Lamongan.

"Di Kecamatan Karangbinangun ada 3 desa, yaitu Desa Somowinagun, Waruk dan Karanganom," ujarnya.

Muslimin mengungkapkan, untuk penanggulangan banjir akibat luapan Anak Sungai Bengawan Solo atau yang biasa disebut Bengawan Njero tersebut, BPBD Lamongan telah mengaktifkan pompa serta berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Kami sudah menghidupkan semua pompa air yang menuju ke Bengawan Solo, termasuk di Kuro agar banjir bisa surut. Namun, kiriman air ke Bengawan Njero terus datang dari hulu," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES