Peristiwa Daerah

Tak Kuasa Menahan Tangis, Sutiaji Merasa Kehilangan Sosok Arif Darmawan

Kamis, 21 Januari 2021 - 20:01 | 48.73k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat berada di kamar mayat RSSA Malang setelah mendengar kabar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang, Arif Darmawan yang telah tutup usia, Kamis (21/01/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat berada di kamar mayat RSSA Malang setelah mendengar kabar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang, Arif Darmawan yang telah tutup usia, Kamis (21/01/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Duka awal tahun menyelimuti seluruh jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Malang. Pasalnya, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang, Arif Darmawan tutup usia di umurnya yang ke 55 tahun.

Dikabarkan, Arif Darmawan tutup usia pada hari Kamis (21/01/2021) pukul 15.05 WIB di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengungkapkan sebelumnya keluarga almarhum Arif menginfokan bahwa beliau (Arif) berada di rumah sakit dan membutuhkan ventilator.

"Setelah mendapat info itu, saya kondisikan dan saya telepon pihak dr Kohar. Kalau ada satu saja dok untuk di RSSA. Saya tunggu dr Kohar belum telepon, dr Kohar menelpon saya dulu dan memberi kabar bahwa bapak Arif sudah tiada," ujar Sutiaji saat berada di kamar mayat, RSSA Malang, Kamis (21/01/2021) malam.

Sutiaji mengatakan, Arif meminta kepadanya untuk dilakukan swab satu keluarga. Ternyata setelah di lakukan swab ada dua yang positif, yakni anak dari Arif dan Arif sendiri.

"Setelah hasil swab keluar saya minta untuk dipisahkan yang buyung (anak Arif) dan almarhum Arif. Saya mantau terus mas, saya diberitahu keluarga bahwa pak Arif itu swab kedua baru positif, yang pertama masih negatif Covid-19," ungkapnya.

Sutiaji menceritakan sembari meneteskan air mata, bagaimana Arif sebagai ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang sangat berpengaruh terhadap hidupnya.

"Beliau itu orang baik, saya lama bersama beliau di dewan. Beliau sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. Waktu pilkada dulu beliau mendorong saya dan merekomendasikan saya untuk maju dalam pemilihan wali kota," terangnya.

Sutiaji sangat-sangat berterimakasih dengan apa yabg telah diperjuangan oleh Arif selama kepemimpinannya. Hingga Arif bisa menghantarkan Sutiaji menjadi Wali Kota Malang.

"Beliau itu pernah sekamar dengan saya. Itu perjuangan yang sangat luar biasa terhadap kepemimpinannya hingga menghantarkan saya untuk naik ke wali kota," katanya sembari meneteskan air mata.

Hingga tak bisa berkata, Sutiaji menyebutkan banyak sekali kenangan yang telah dilalui bersama almarhum. Banyak support, dorongan hingga mengayomi kepada bawahnya. Beliau adalah orang yang sangat baik di mata Sutiaji.

"Beliau itu sakitnya memang sudah lama mas. Banyak sekali kenangan saya bersama beliau, ketika apa yang saya lakukan dengan beliau itu masih membuat saya susah lupa hingga sekarang beliau sudah tiada," tuturnya.

Sutiaji memohon doa untuk beliau, supaya segala kesalahan beliau diampuni oleh Allah dan kepada semua koleganya, dirinya mewakili keluarga memohon doa yang terbaik untuk beliau agar tenang di sana.

"Saya gak tahu mau ngomong apa lagi mas, intinya saya mewakili seluruh keluarga dan Pemkot Malang turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya bapak Arif Darmawan," pungkasnya sembari masih meneteskan air mata di depan awak media.

Sebagai informasi yang diambil dari pihak DPC Partai Demokrat Kota Malang, Arif Darmawan memiliki penyakit yang sudah cukup lama, yakni gagal ginjal, diabetes dan jantung. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES