KH Ahmad Zubaidah Wafat, Begini Sosoknya di Mata Rektor Unira Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kiai kharismatik yang sekaligus Pendiri dan Pengasuh Padepokan Sawung Nalar di Desa Patokpicis, Wajak, Kabupaten Malang, KH Ahmad Zubaidah berpulang ke Rahmatullah, Jumat (29/1/2021).

Sosok almarhum Gus Idah sapaan akrabnya digambarkan oleh Rektor Unira Malang, Dr Hasan Abadi MAP, melalui postingannya di media sosial Facebook.

Advertisement

Menurut Hasan Abadi, KH Ahmad Zubaidah merupakan sosok penggemar filsafat. "Petuah-petuah, filsafat, strategi dan taktik sederhana namun mendalam, kini mungkin sulit bagi penulis untuk mendapatkannya lagi," ujar Dr Hasan Abadi MAP melalui postingan Facebook.

Selain penggemar filsafat Almarhum Gus Idah merupakan pribadi yang terbuka. "Huffadz, penggemar filsafat dan pawai ilmu kanuragan. Penyuka dialog dan menjadi tempat keluh kesah semua kalangan," ungkapnya.

Hasan Abadi menyebutkan, bahwasannya almarhum KH Ahmad Zubaidah merupakan sosok orangtua dan juga sekaligus teman dialog. 

"Inalillahi wainna illaihi Raji'un, Pengasuh Padepokan Sawung Nalar 'Daur Ulang Manusia' Klakah, Wajak itu kini telah dipanggil oleh Rabbnya pemilik sejati semua yang ada," ucapnya. 

Menurutnya, almarhum KH Ahmad Zubaidah memiliki panggilan yang unik. "Eyang Semeru begitu kami sering memanggil beliau. Saya banyak ngangsu kaweruh kepada beliau," urainya.

"Begitu piawainya beliau, sehingga pesan-pesan masuk dengan jalan tidak menggurui, tetapi mengajak untuk berfikir dan merenungi," sambungnya.

Sebagai informasi, selain dari Rektor Unira Malang, ucapan duka juga membanjiri media sosial Facebook ketika mendengar kabar wafatnya KH Ahmad Zubaidah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.