Peristiwa Daerah

Temu Wicara Seniman dan Budayawan Lahirkan Pokja Pembentukan Dewan Kebudayaan Malut

Sabtu, 30 Januari 2021 - 22:56 | 73.70k
Sambutan Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir mewakili Gubernur KH Abdul Gani Kasuba. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Sambutan Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir mewakili Gubernur KH Abdul Gani Kasuba. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TERNATE – Temu Wicara Seniman dan Budayawan Maluku Utara (Malut) yang diprakarsai oleh Duta Kreator Indonesia di VIP Room Royal Resto, Ternate, Sabtu (30/1/2021) sukses digelar. Pertemuan ini juga dilakukan Pembentukan Dewan Kebudayaan Malut

Diskusi yang dipandu oleh Project Leader Thamrin Ali Ibrahim, dengan tema "Kolaborasi Merawat Budaya Moloku Kie Raha" ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Malut, Samsuddin A Kadir.

Advertisement

Abdul Gani Kasuba 5

Acara ini mendapat apresiasi dari Gubernur KH Abdul Gani Kasuba. Menurutnya, kegiatan hari ini merupakan sebuah momentum penting untuk menjaga eksistensi kelestarian budaya Maluku Utara di masa yang akan datang.

Bagaimana tidak, di acara itu dihadiri oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan, kesultanan, para tokoh masyarakat, seniman, budayawan, pemerhati seni dan budaya dan seluruh stakeholder duduk bersama menyatukan ide dan gagasan dalam kerangka besar menjaga kesetarian warisan budaya Maluku Utara.

"Untuk itu besar harapan saya momentum ini akan menjadi cikal bakal lahirnya wadah yang kelak akan menjadi mitra pemerintah dalam memberikan rekomendasi terkait kebijakan Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan di Maluku Utara," harap Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekprov Samsuddin A Kadir. 

Pentingnya Pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah (sub)

Wadah yang dimaksud oleh Abdul Gani Kasuba berkaitan dengan wacana yang didiskusikan yakni membentuk Dewan Kebudayaan Daerah Maluku Utara. Menurut Dosen Ilmu Budaya Unkhair Ternate Hudan Isryadi penting dibentuk wadah tersebut.

Dalam pengantar diskusi, Hudan mengungkapkan, isu terkait dewan kebudayaan daerah sudah sejak lama didengungkan oleh para pegiat seni maupun budaya, apa lacur isu ini hanyalah berupa isapan jempol semata.

Rupanya, ia melihat belum terdapat kesepahaman visi dalam pengelolaan kebudayaan daerah. Para pegiat kebudayaan/ seni dan pemerintah daerah masih dalam lingkaran tupoksi-nya masing-masing.

Abdul Gani Kasuba 6

Hudan khawatir jika hal ini terus berlanjut, maka disinyalir pengembangan kebudayaan/ kesenian daerah tetap dalam pusaran yang statis, alias jalan ditempat. "Kenapa saya katakan demikian, karena pengembangan kebudayaan daerah selama ini tidak memikili garis hirarkis yang kentara," jelas Hudan. 

Oleh karena itu, lanjut Hudan, melalui Temu Wicara Seniman dan Kebudayaan yang digagas oleh Duta Kreator Indonesia, harus berimplikasi pada pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah Maluku Utara, selanjutnya, disusul pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara.

Lebih jauh anak mantan Rektor Unkhair Yusuf Abdurahman ini menjelaskan, dengan hadirnya (pembentukan) Dewan Kebudayaan Daerah, maka secara kelembagaan telah membantu pemerintah daerah dalam melakukan langkah-langkah strategis terhadap pembangunan kebudayaan daerah yang diamanatkan oleh undang-undang.

"Langkah-langkah strategis itu termanifestasikan dalam bentuk Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan, sebagaimana yang diatur dalam UU. (Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan)," imbuhnya. 

Diskusi yang berjalan sekitar dua jam itu berjalan lancar, masing-masing perwakilan menyampaikan ide dan gagasan, termasuk dari Kesultanan Ternate dan Kesultanan Jailolo, serta Sultan Tidore melalui video pendek yang diputar sebelum dimulainya diskusi.

Akhir dari acara ini, dibentuklah Komite Kelompok Kerja (Pokja) Pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah Maluku Utara, dipimpin oleh Kadis Kebudayaan Kota Ternate Rinto Taib, perwakilan Seni Tari Abdu Soleman, Seni Film Sukarman Hirto, Seni Musik Hasan Ali, Akademisi Hudan Irsyadi, LSM Irfan Ahmad, Buku Suba Institut Sukarno, dan Sibualamo Afida Wahid.

Hadir pada acara temu wicara yang juga pembentukan Dewan Kebudayaan Malut tersebut Sekretaris Provinsi Malut Daerah Samsuddin A Kadir, Wadir Pamobvit Polda Malut AKBP Akbar R. Polhoupessy, Mewakili Kesultanan Ternate Firman Mudafar Sjah, Jogugu Kesultanan Jailolo, Kesultanan Bacan, Kesultanan Tidore, Anggota DPRD Malut Sofyan Daud, Akademisi Dr. Ridha Azam, Kadis Pariwisata Malut Tahmid Wahab, serta para Seniman dan Budayawan Malut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES