Peristiwa Daerah

Geber Perekonomian Ranting, MWC NU Banyuwangi Tinjau Lokasi Pengembangan Usaha

Minggu, 31 Januari 2021 - 22:13 | 41.19k
Jajaran pengurus MWC NU Banyuwangi meninjau lokasi budidaya lele. (Foto: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)
Jajaran pengurus MWC NU Banyuwangi meninjau lokasi budidaya lele. (Foto: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bertepatan dengan hari lahir NU Ke-95 tahun, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU Banyuwangi) meninjau sejumlah lokasi giat perekonomian yang dikembangkan oleh sejumlah Ranting di wilayah administratifnya, Minggu (31/1/2021).

Adapun sejumlah ranting yang menjadi lokasi peninjauan diantaranya, Ranting NU Lingkungan Wonosari Kelurahan Sobo, Kelurahan Tukangkayu, Kelurahan Panderejo, serta Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Advertisement

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan gerakan perekonomian mandiri dari setiap ranting yang ada di bawahnya. Dengan mengendarai sepeda, kunjungan kali ini diikuti langsung oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Banyuwangi, H. Akhmad Musollin beserta sejumlah pengurus lainnya.

Diawali dengan meninjau lokasi budidaya lele milik Ranting NU Kelurahan Panderejo. Pengurus MWC NU Banyuwangi melihat langsung ribuan bibit lele yang ada di 3 kolam dari hasil kolaborasi bersama sejumlah pihak.

Ketua paguyuban perekonomian NU Ranting Panderejo, Ibrahim Muhammad menjelaskan terlaksananya program budidaya lele ini merupakan hasil dari kerjasama antara pihaknya dan pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi.

"Kami yakin bisa asalkan ada kemauan untuk mengembangkan perekonomian NU. Awalnya kita mendapatkan bantuan berupa kolam dan bibit dari pemerintah. Semuanya gratis. Sebelumnya kita juga difasilitasi pendidikan budidaya ikan ini dengan menggunakan bioflok," cetus Ibrahim.

"Pengurus NU hanya menyuntik modal lebih kurang Rp 3 juta untuk pembelian aerator kolam dan operasional lainnya. Selanjutnya konsentrasi perawatan dan pembesaran lele dipegang langsung oleh anak-anak muda NU Ranting Panderejo," imbuhnya.

Ibrahim melanjutkan untuk pemasaran dirinya telah menyesuaikan dengan selera pasar. Mulai dari lele mentahan saja hingga ada yang siap goreng lengkap dengan bumbu dengan harga Rp 25 Ribu perkilonya.

Selain budidaya lele di lahan seluas 300 meter persegi tersebut juga terlihat aneka macam sayuran dan tanaman obat keluarga. Seperti jahe, kunir, dan kencur.

Sementara itu, Koordinator Lembaga Perekonomian Ranting NU Pengantigan, Rido'i menjelaskan aneka usaha di bidang jasa juga telah dilakukan oleh pengurusnya.

"Kalau kami dari Ranting NU Pengantigan juga menjalankan tugas perekonmian dengan membuka jasa travel dan jasa pembayaran PPOB Listrik, PDAM, BPJS, dan pembayaran lainnya," ungkap Rido'i Kepada TIMES Indonesia.

Merespon aktivitas perekonomian di masing-masing Ranting NU se-Kecamatan Banyuwangi, Ketua MWC NU Banyuwangi, H. Akhmad Musollin melontarkan pernyataan positif dan memberikan apresiasi penuh.

"Kita memang terus memikirkan formula yang tepat agar seluruh ranting NU bisa bergerak secara maksimal dalam kemandirian perekonomian. Dan akan menjadi perhatian serius pengurus MWC NU Banyuwangi terpilih masa bakti 2021-2026. Agar tercipta sinergitas yang kuat untuk melayani kebutuhan umat," tandas Musollin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES