Peristiwa Daerah

BPS Tuban Catat Angka Pengangguran Setempat Naik

Senin, 01 Februari 2021 - 20:48 | 47.04k
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban Eko Mardiana Saat Di Kantor Dinasnya (01/02/2021) (FOTO: Ahmad Istihar/ TIMES Indonesia) 
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban Eko Mardiana Saat Di Kantor Dinasnya (01/02/2021) (FOTO: Ahmad Istihar/ TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban (BPS Tuban) menunjukkan presentase tingkat pengangguran naik 2,11 persen, sehingga setahun ini sebesar 4,81 persen dibanding tahun lalu hanya 2,70 persen.

Persentase tingkat pengangguran yang tinggi cenderung didominasi laki-laki sebesar 5,00 persen, sedangkan perempuan sebesar 4,53 persen.

Advertisement

Ketua BPS Tuban Eko Mardiana mengatakan bahwa tingkat pengangguran didapat setelah survei dilaksanakan BPS dengan metodologi populasi menggunakan wilayah blok sensus, yang disampling dan diambil sesuai sample dari pemetaan tersebut. 

"Jadi setiap daerah kan ada kecamatan-kecamatan, nanti kita petakan di kecamatan mana, desa mana nanti kita survei di rumah-rumah kita tanya kerja apa, kerja di mana, ada yang menganggur tidak. Semuanya kita tanyakan dalam satu rumah tersebut," ungkap Eko Mardiana.

Hasil survei BPS Tuban menjelaskan tingkat pendidikan yang ditamatkan tahun 2020 bulan Agustus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lainnya yaitu sebesar 10.91 persen, sementara perguruan tinggi sebesar 10.22 persen.

"Artinya, permasalahan titik temu antara tawaran tenaga kerja lulusan SMK/SMA sederajat masih dicari," ujar Eko Mardiana, wanita yang pernah bertugas di provinsi Papua ini.

Data kenaikan sebanyak 8.257 penduduk usia kerja menjadi pengangguran dipengaruhi salah satunya pandemi Covid- 19, yakni sejumlah 4.199 orang dari penduduk usia kerja.

Selanjutnya pekerja yang dirumahkan atau PHK data sementara sebanyak 3.890 penduduk usia kerja. Lalu penduduk usia kerja mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 78.856 di masa pandemi. 

"Dampak dari pandemi ini, pengurangan ketenagakerjaan, status dirumahkan sementara dan tidak bekerja," tambah Eko Mardiana.

Ia berharap pada Agustus 2021 mendatang saat dilakukan survei kembali, tingkat pengangguran di Tuban bisa menurun. Apalagi Tuban sebagai daerah yang banyak perusahaan seperti Semen Gresik, Holcim dan pabrik lain, diharapkan menyerap atau memakai SDM dari pengangguran putra daerah Tuban.

"Upaya pemerintah kabupaten juga harusnya ada pelatihan-pelatihan yang menunjang mereka agar bisa masuk ke perusahan, apalagi setelah ini ada Rosneff kita harus mempersiapkan SDM-nya, jangan sampai didominasi oleh orang luar." harap Ketua BPS Tuban Eko Mardiana. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES