Peristiwa Daerah

National Hospital Surabaya Luncurkan Tes PCR Berbasis Saliva

Selasa, 02 Februari 2021 - 21:03 | 105.97k
Tenaga Kesehatan National Hospital Surabaya memperagakan pengambilan sample saliva. (Foto: Faisal Rizky/TIMES Indonesia)
Tenaga Kesehatan National Hospital Surabaya memperagakan pengambilan sample saliva. (Foto: Faisal Rizky/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Salah satu jenis tes Covid-19 yang paling umum digunakan hingga saat ini adalah swab Polymerase Chain Reaction (PCR). Belakangan, National Hospital Surabaya mengumumkan metode baru tes Covid-19, yakni PCR berbasis Saliva atau Saliva PCR.

CEO National Hospital, Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widaya mengatakan bahwa terdapat beberapa keunggulan dari Saliva PCR dibandingkan dengan swab. Salah satunya yakni metode berbasis saliva lebih mudah untuk dilakukan.

Advertisement

National-Hospital-Surabaya2.jpg

“Cukup mengeluarkan air liur sebanyak 1 ml, setelah itu bisa diproses,” jelas Hananiel saat konferensi pers di National Hospital, Selasa (2/2/2021).

Selain itu, hasil dari tes Saliva PCR juga dapat selesai lebih cepat. Hananiel mengaku pihaknya dapat memproses hasil tes selama kurang dari 6 jam.

Hananiel menambahkan bahwa Saliva PCR juga dianggap dapat menjadi alternatif tes Covid-19 untuk anak kecil. Pasalnya, metode tes swab yang cukup rumit kerap menjadi hambatan ketika digunakan kepada anak kecil.

“Anak kecil kan sulit, kurang kooperatif,” tuturnya.

Adapun kekurangan dari Saliva PCR adalah adanya resiko kontaminasi sampel liur dengan makanan atau minuman yang dikonsumsi peserta. Maka dari itu, peserta tes diharuskan untuk berpuasa selama satu jam sebelum melakukan tes.

“Supaya saliva yang ada itu tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia lain,” papar Hananiel.

Uniknya dari Saliva PCR adalah peserta dapat mengambil sampel tanpa didampingi oleh nakes. Sampel yang telah diambil juga dapat disimpan hingga lima hari sebelum diproses.

Tes-PCR-Saliva.jpg

Hal tersebut membuat Saliva PCR berpotensi menjadi metode tes Covid-19 yang paling pas untuk Indonesia. Pasalnya, aksesibilitas tes Covid-19 di Indonesia kerap terhambat dengan kurangnya infrastruktur kesehatan yang ada.

Sehingga dengan adanya sampel yang dapat diambil secara mandiri, nakes dapat lebih mudah mengumpulkan sampel dari masyarakat.

“(Pengambilan sampel) dapat dilakukan sendiri, tabungnya bisa dikirim ke rumah sakit terdekat,” ucap Hananiel.

“Cocok untuk di Indonesia dengan negara kepulauan yang aksesibilitasnya agak sulit,” lanjutnya.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek), Bambang Brodjonegoro pun sempat menyatakan hal yang serupa. Ia berencana menganti metode tes swab dengan saliva.

“Di tahun 2021 ini di dalam rangka mempercepat dan memperluas tes PCR, kami sedang melakukan penelitian untuk mengganti swab dengan saliva,” ujarnya dalam webinar ILUNI UI, Sabtu (30/1/2021) lalu.

Tingkat akurasi dari Saliva PCR sendiri tergolong sangat tinggi, yakni 97 hingga 98 persen. Memperkuat potensinya untuk menggantikan teknologi swab sebagai metode tes Covid-19.

Maka dari itu, terobosan Saliva PCR oleh National Hospital Surabaya juga menjadi bagian dalam mendukung terget Pemerintah tersebut.

“Mensukseskan program Pak Menteri. Saliva testing (Saliva PCR) dicoba menjadi alternatif menggantikan swab,” tutup CEO National Hospital Surabaya, Hananiel Prakasya Widaya. (d) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES