Ternak Warga Bondowoso Luka Misterius, Diduga Diserang Anjing Liar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bondowoso melakukan investigasi lapangan terkait kejadian sejumlah hewan ternak warga Desa Sempol Kecamatan Ijen yang dilaporkan luka secara misterius.
Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan kemungkinan kambing warga luka karena serangan hewan karnivora (pemakan daging).
Advertisement
Sebab menurut keterangan warga, hewan pemakan daging di Kecamatan Ijen memang ada. Populasi hewan karnivora di wilayah tersebut antara lain macan, musang dan anjing liar.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (Kabid KHKMV-PPHP) Dinas Pertanian dan Peternakan, drh. Cendy Herdiawan mengatakan dari hasil pemeriksaan kemungkinan besar ternak warga diserang anjing liar.
Memang kata dia, kandang kambing di sana terbilang tertutup, tetapi masih ada celah yang bisa dimasuki anjing liar.
"Kami memeriksa sebanyak 10 ekor kambing. Dari pemeriksaan, terdapat luka gigitan dan cakaran pada tubuh kambing," katanya, Kamis (4/2/2021).
Dia membenarkan bahwa luka pada kambing ditemukan di bagian kaki belakang dan pantat. Bahkan ada yang infeksi dan bagian kakinya hanya tinggal tulang saja.
"Kami langsung melakukan pengobatan dan pembersihan pada luka," terangnya saat dikonfirmasi.
Menurutnya, karakteristik kambing jika ada makhluk yang membahayakan masuk kandang, maka akan berlindung dengan bergerombol di pojok kandang.
"Posisi kambing-kambing itu membelakangi si pemangsa. Kemungkinan binatang karnivora menyerang bagian yang mudah dijangkau, yakni kaki belakang dan pantat. Oleh karena itu, lukanya hanya di kaki belakang dan pantat," bebernya.
Ia meminta peternak agar lebih memperketat keamanan kandang dan meningkatkan kewaspadaan. Jarak kandang dengan premukiman warga sendiri sekitar 50 meter.
Kandang ternak di Desa Sempol dibangun secara komunal atau berkumpul. Sementara letak kandang tergolong baik karena jauh dari permukiman.
"Namun demikian peternak harus meningkatkan kewaspadaan. Kapan waktu atau musim hewan liar menyerang ternak perlu diketahui atau diprediksi, agar bisa antisipasi," paparnya.
Dia mengimbau agar ternak yang jadi korban serangan anjing liar tidak langsung dijual atau dikonsumsi. Karena belum bisa dipastikan, ternak itu tertular virus atau bakteri dari anjing liar.
"Kami telah memberikan edukasi pada warga tentang cara menangani hewan ternak yang jadi korban serangan anjing liar. Harus diobati dulu sampai pulih dan dipastikan sehat," terangnya.
Informasi dihimpun, kejadian tersebut berlangsung selama dua kali. Tepatnya malam Jumat (29/1/2021) dan malam Rabu (3/2/2021). Adapun total kambing yang menjadi korban sebanyak 20 ekor, 9 ekor masih hidup, 7 ekor mati di kandang dan 4 ekor hidup dijual ke jagal.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pj Kades Sempol Kecamatan Ijen Bondowoso, Syaiful Bahri mengatakan, bahwa hewan ternak yang luka secara misterius pernah terjadi sebelum-sebelumnya. "Hampir merata di Ijen," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |