Peristiwa Daerah

Fenomena Dentuman Misterius Bisa Terjadi Akibat Lapisan Inversi, Kenali Dampak dan Penyebabnya

Minggu, 07 Februari 2021 - 19:00 | 33.36k
Ilustrasi awan di Kota Malang. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi awan di Kota Malang. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Beberapa pekan terakhir masyarakat sempat dihebohkan dengan dentuman misterius yang muncul di beberapa daerah, khususnya di Kota Malang.

Fenomena dentuman misterius tersebut selain dari benda ilmiah yang masuk atmosfer, bisa juga dentuman tersebut terjadi akibat adanya lapisan inversi yang terjadi di atmosfer.

Advertisement

Dilansir dari website lapan.go.id Tim Reaksi Analisis Kebencanaan (TREAK) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, lapisan inversi sendiri merupakan lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.

Dari kondisi normalnya, suhu atmosfer turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat.

"Akan tetapi dari lapisan inversi terjadi sebaliknya. Di mana lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin karena itu disebut inversi (terbalik)," jelas TREAK melalui website lapan.go.id.

Prosesnya sendiri, untuk lapisan inversi, biasa terjadi pada malam dan dini hari. Karena udara di dekat permukaan mengalami pendinginan, sementara udara di atasnya tetap hangat.

"Jadi lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer," imbuhnya.

Dalam luas dan ketinggiannya sendiri, lapisan inversi biasa terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sekitar 5 km bahkan bisa sampai 17 km (tropopause). Sementara itu untuk luas pun bisa bervariasi dari skala lokal hingga regional.

"Dampaknya sendiri dari lapisan inversi bisa menahan pengangakatan udara ke atas, sehingga dapat mengakibatkan terkumpulnya energi di dekat permukaan dan dilepaskan dalam bentuk thunderstorm yang kuat," paparnya.

Penyebabnya sendiri, untuk lapisan inversi tersebut juga bisa memberikan dampak pada cuaca yang berkabut dan menahan polutan yang berada di dekat permukaan.

"Seperti thunderstorm, lapisan tersebut bisa memberikan suaran yang dipantulkan atau dibelokan sampai ke tempat yang lebih jauh," katanya.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Daryono saat di wawancarai TIMES Indonesia yang dimana dirinya menyebutkan dentuman misterius tersebut dipastikan adalah Thunderstorm.

"Dalam cuaca yang saat ini juga masih ekstrim, mengakibatkan pembentukan awan konvektif, itu sangat mudah dan itu memang sekarang lagi masa puncaknya. Jadi kalau ada suara-suara seperti itu ya memang itu petir, jadi gitu," katanya saat dikonfirmasi langsung beberapa waktu lalu terkait dentuman misterius yang terdengar di wilayah Malang, Jawa Timur. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES