Soal Penutupan Jalan di Surabaya, Fraksi PSI: Buat Jalan Macet

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Beberapa ruas jalan di Surabaya seperti jalan Darmo, jalan Tunjungan dan jalan Meyjen Sungkono telah dilakukan penutupan. Penerapan penutupan beberapa ruas jalan di Kota Surabaya mendapat perhatian dari anggota DPRD Kota Surabaya.
Untuk diketahui sebelumnya Polrestabes Surabaya yakni Kasatlantas Surabaya, AKBP Teddy Chanda menjelaskan bahwa beberapa ruas jalan Surabaya seperti jalan Meyjen Sungkono akan ditutup mukai Jumat kemarin (5/2/2021) hingga hari Minggu (7/2/2021) mulai pukul 22.00 sampai pukul 8 pagi Sementara jalan Darmo dan telah ditutup mulai pukul 22.00 sampai jam 5 pagi.
Advertisement
Hal tersebut dilakukan pihak kepolisian untuk memaksimalkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan mengurangi mobilitas masyarakat, mengingat salah satu penyebab tingginya kasus Covid-19 adalah tingginya mobilitas.
"Presiden sendiri bilang kalau PPKM tidak efektif, nah itu di bidang lalu lintas kita lakukan Physical Distansing dibeberapa ruas jalan," ujar Teddy kepada TIMES Indonesia Rabu (3/2/2021) lalu.
Namun, penutupan jalan tersebut justru mendapat perhatian bagi anggota DPRD Surabaya, Fraksi PSI (Partai Solidaritas Indonesia), William Wirakusuma. Dalam keterangannya hari Sabtu (6/2/2021), William meminta agar Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan dampak penutupan beberapa ruas jalan tersebut.
"Pemerintah Kota Surabaya harus menghitung dampak kemacetan di jalur alternatif karena penutupan jalan utama, warga justru menggunakan jalan alternatif yang sempit." Kata William, politisi Partai Solidaritas Indonesia itu.
Menurut William, dengan penutupan jalan maka bisa menimbulkan kemacetan di jalan alternatif, hal ini justru menimbulkan kepadatan di wilayah tersebut dan berbahaya bagi warga sekitarnya.
"Maksud awal dari penutupan jalan adalah untuk physical distancing tapi efeknya adalah kepadatan bahkan kemacetan yang justru menimbulkan kerumunan, hal ini harus dipertimbangkan lagi oleh pemerintah kota Surabaya" lanjut William, politisi PSI yang juga anggota komisi C DPRD Kota Surabaya
Dampak penutupan ruas jalan dapat terlihat di beberapa ruas jalan alternatif sebelum jam 08.00, tampak jalan-jalan alternatif tersebut menjadi padat oleh warga yang melintas karena jalur utama masih ditutup.
"Jangan nanggung hanya menutup beberapa ruas jalan, sekalian aja micro lockdown" lanjut William, Ketua Fraksi PSI itu.
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD Kota Surabaya sejak awal covid masuk Surabaya selalu mengusulkan adanya micro lockdown per RT, menurut DPRD Surabaya William langkah tersebut lebih efektif dan efisien dalam mencegah persebaran virus covid-19.
"Jadi begitu di suatu wilayah RT terdapat pasien positif maka semua warga RT tersebut harus diswab dan sementara menunggu hasil swab maka wilayah tersebut di lockdown Dan Pemerintah Kota Surabaya selama itu memberikan makanan bagi warga tersebut atau RW dan wilayah RT lainnya membantu." pungkas politisi muda PSI tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |