Peristiwa Daerah

Aktivitas Manusia Berkurang karena Pandemi, Konsumsi BBM Jadi Irit

Senin, 08 Februari 2021 - 18:58 | 35.49k
Rektor UNEJ menyampaikan sambutan didampingi anggota komita BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar (Foto: Humas Unej for TIMES Indonesia)
Rektor UNEJ menyampaikan sambutan didampingi anggota komita BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar (Foto: Humas Unej for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pandemi Covid-19 yang melanda selama hampir sepanjang tahun 2020 membuat konsumsi BBM di tanah air menjadi berkurang. Hal ini terlihat dari serapan subsidi BBM oleh pemerintah yang tidak terserap seluruhnya sepanjang tahun anggaran 2020. 

“Berdasarkan data tahun 2020 lalu dari 15,31 juta kiloliter solar subsidi yang disediakan oleh pemerintah, terserap sekitar 14 juta kiloliter solar, atau subsidi yang terpakai hanya 91 persen saja,” ujar Sekertaris BPH Migas, Bambang Utoro, saat memberikan kuliah umum bertema “Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi”  di auditorium kampus Universitas Jember  (Unej) pada Senin (8/2/2021).

Advertisement

UNEJ 2

Kuliah umum digelar dalam rangka acara BPH Migas Goes To Campus secara daring dan luring terbatas  sesuai protokol kesehatan (prokes). 

"Pemerintah juga menyediakan 11 juta kiloliter premium subsidi, dan yang sudah terserap sebanyak 8,44 juta kiloliter atau 77 persen saja. Sementara untuk minyak tanah, dari 560 ribu kiloliter minyak tanah subsidi yang sudah disiapkan, terserap oleh masyarakat sebanyak 470 ribu kiloliter atau terpakai sebanyak 85 persen saja,” lanjut Bambang yang didampingi oleh anggota Komite BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar, kala berkunjung ke Universitas Jember. 

Berkurangnya pemakaian solar dan minyak tanah ini diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat pergerakan manusia dan barang menjadi terbatas.

“Di satu sisi, tentu dengan berkurangnya subsidi BBM ini menjadi penghematan bagi pemerintah,” papar mantan pejabat di Inspektorat Kementerian ESDM ini. 

Adapun untuk Jember sendiri, sepanjang tahun 2020, subsidi solar terserap sebanyak 97 persen. Yakni dari alokasi subsidi solar sebanyak 79.561 liter solar, hanya 77.119 liter yang digunakan.

Serapan yang lebih rendah terjadi untuk subsidi premium yang hanya 71 persen saja.

Yakni tersalurkan sebanyak 40.184 liter dari 56.236 liter premium.

“Semua BBM subsidi tersebut telah disalurkan melalui enam belas SPBU milik PT. Pertamina dan dua SPBU milik PT. AKR Corporindo di Jember dan sekitarnya,” papar Bambang. 

UNEJ 3

Dalam kegiatan tersebut, Bambang juga memaparkan tugas dan fungsi BPH Migas kepada kepada peserta yang didominasi oleh mahasiswa Unej dari berbagai fakultas tersebut.

Termasuk program BPH Migas untuk mewujudkan BBM satu harga di Indonesia.

“Pada tahun 2020 lalu, BPH Migas telah berhasil melaksanakan program BBM satu harga di 83 daerah yang mayoritas ada di daerah 3T atau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di Nusantara.

Sementara untuk bidang gas bumi, BPH Migas telah membangun 15.725 kilometer jaringan pipa gas baik berupa pipa transmisi maupun pipa distribusi gas bagi pelanggan,” jelas Bambang. 

Adapun Rektor Unej, Iwan Taruna dalam sambutannya, mengapresiasi rangkaian kegiatan “BPH Migas Goes To Campus” ini.

Menurutnya mahasiswa bisa mendapatkan informasi dan pengalaman baru mengenai bagaimana bisnis hilir migas dijalankan.

“Kegiatan hari ini adalah langkah awal bagi Unej menjalin kerja sama dengan BPH Migas dalam mendukung pelaksanaan program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang sudah kami jalankan secara bertahap. Harapannya kerja sama ini akan berkembang dan saling menguntungkan kedua belah pihak,” pungkas Iwan Taruna.

Untuk diketahui bahwa pandemi Covid-19 yang melanda selama hampir sepanjang tahun 2020 membuat konsumsi BBM di tanah air menjadi berkurang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES