Peristiwa Daerah

Tahun Baru Imlek 2021, Thalia: Dulu Keluarga Besar Bisa Kumpul, Sekarang Sepi

Jumat, 12 Februari 2021 - 15:08 | 194.91k
Thalia Kurniawan berkumpul bersama keluarga besar saat perayaan Tahun Baru Imlek beberapa tahun lalu sebelum pandemi Covid-19. (Foto: Thalia Kurniawan for TIMES Indonesia)Foto 2: Suasana kebersamaan Thalia dan keluarga saat Imlek tahun lalu. Tahun
Thalia Kurniawan berkumpul bersama keluarga besar saat perayaan Tahun Baru Imlek beberapa tahun lalu sebelum pandemi Covid-19. (Foto: Thalia Kurniawan for TIMES Indonesia)Foto 2: Suasana kebersamaan Thalia dan keluarga saat Imlek tahun lalu. Tahun
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Masyarakat etnis Tionghoa di Kabupaten Jember, Jawa Timur merayakan Tahun Baru Imlek 2021 dengan suka cita. Namun, Imlek tahun ini berbeda. Ke-sukacita-an mereka terganjal oleh satu hal: pandemi.

Hal itu seperti yang dirasakan Thalia Kurniawan dan keluarganya. 

Advertisement

Thalia-2.jpgSuasana kebersamaan Thalia dan keluarga saat Imlek tahun lalu. Tahun ini, Imlek dirasakan tidak semeriah biasanya. (Foto: Thalia Kurniawan for TIMES Indonesia)

Kepada TIMES Indonesia, gadis muda yang baru berusia 15 tahun ini mengaku kadar kemeriahan Imlek yang dirasakannya berkurang cukup drastis. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 menerpa dunia.

"Imlek tahun ini saya rayakan di Bondowoso bersama keluarga. Tapi yang datang tidak sebanyak tahun lalu karena terhalang pandemi," kata Thalia, Jumat (12/2/2021).

Thalia mengatakan bahwa sebelum pandemi, hampir seluruh keluarga baik dari bapak maupun ibunya hadir untuk merayakan Imlek bersama.

"Bahkan ada keluarga yang dari luar negeri bela-belain datang untuk ikut merayakan. Sekarang nggak bisa. Jadi lebih sepi," tutur pelajar kelas X SMK 3 Jember tersebut.

Tidak hanya itu. Tradisi bagi-bagi angpau yang menjadi suatu keharusan di kalangan etnis Tionghoa saat Imlek juga tidak dirasakan Thalia tahun ini.

"Biasanya ada bagi-bagi angpau kan kepada yang tua ke yang muda. Atau kepada yang belum menikah. Tapi sekarang nggak ada karena nggak semua keluarga datang. Dan angpau nggak mungkin ditransfer kan," tutur pemilik nama Mandarin Tjo Me Xiang tersebut.

Thalia-3.jpgBerbagai makanan yang dipersembahkan untuk arwah leluhur Thalia di saat Imlek. (Foto: Thalia Kurniawan for TIMES Indonesia)

Kendati demikian, Thalia menerangkan meski penuh keterbatasan, pandemi sama sekali tidak mengurangi kesakralan perayaan Imlek di tahun kerbau logam ini.

Dia menerangkan, dirinya dan keluarga tetap melaksanakan sembahyang untuk mendoakan arwah leluhur pada hari sebelum Imlek. Jika tahun lalu sembahyang dilakukan di klenteng, tahun ini rangkaian ibadah tersebut dilakukan di dalam rumah.

Rangkaian sembahyang tersebut mulai dari membakar uang kertas palsu sebagai "bekal" arwah leluhur di akhirat. Hingga membakar dupa untuk mendoakan keselamatan arwah leluhur keluarga.

"Dalam sembahyang itu juga kami siapkan berbagai makanan yang jadi favorit leluhur saat masih hidup, seperti teh, jeruk, apel, kue mangkok, roti kukus, bakwan goreng, ayam, cumi kering, babi, kacang, pisang, bakpaw," ujar putri dari pasangan Yohanes Kurniawan dan Ratna Indrawati itu.

Setelah sembahyang, perayaan dilanjutkan dengan acara makan-makan dan bercengkrama bersama keluarga.

"Menunya macam-macam. Yang jelas ada kue keranjang," ujarnya. 

Kue keranjang telah menjadi jajanan wajib dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Bahan utama makanan yang juga bernama Nian Gao tersebut yakni tepung ketan dan gula.

Di Tahun Baru Imlek 2021 ini Thalia memiliki harapan yang mungkin menjadi harapan kebanyakan orang. "Saya berharap pandemi berakhir. Dan semoga Imlek tahun depan bisa dirayakan seperti biasa dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES