Peristiwa Daerah

Tanggul Sungai Cimanuk di Indramayu Ambruk, Warga Pasang Penahan

Kamis, 18 Februari 2021 - 16:50 | 39.66k
Ketua RT saat meninjau lokasi ambruknya tanggul sungai. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Ketua RT saat meninjau lokasi ambruknya tanggul sungai. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Luapan air Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu, membuat tanggul penahan sungai di Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener ambruk. Warga pun bahu membahu membuat penahan agar ambruknya tanggul tidak makin parah.

Lokasi blok Jambu Air Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener sendiri, berada di tikungan Sungai Cimanuk. Sehingga, wilayah bantaran sungai akan lebih banyak menerima terjangan air dari arah hulu.

Advertisement

Menurut Ketua RT 10 RW 02 Jambu Air Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Karyadi, ambruknya tanggul sungai sepanjang 80 meter tersebut terjadi saat air Sungai Cimanuk mengalami penyurutan pasca meluap.

Saat air sungai surut, ternyata membuat tanah di sekitar tanggul bergeser. Sehingga, tanggul menjadi ambruk. "Kejadiannya hari Rabu (10/2/2021) jam 2 pagi," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (18/2/2021).

Sebelumnya, kata Karyadi, warga sekitar sudah berswadaya untuk membuat penahan di tanggul tersebut, dan mengikatnya ke pohon pada Senin (8/2/2021) lalu. Lantaran, sudah ada tanda-tanda akan terjadinya pergeseran tanah akibat luapan air Sungai Cimanuk.

"Waktu hari Senin siaga satu, karena air sungai sudah meluap. Kalau gak diikat, bisa jebol semua tanggulnya," jelasnya.

Dan benar saja, tepat dua hari setelahnya, tanggul sungai menjadi ambruk, seiring dengan surutnya air sungai. Penahan yang dibuat masyarakat dengan menggunakan karung pasir, bambu, dan tali membuat tanggul tersebut tidak ambruk semua.

Rumah-rumah warga yang berada di dekat tanggul yang ambruk pun merasa was-was. Apalagi, beberapa pohon yang dijadikan penahan untuk mengikat sudah ada yang miring akibat tarikan dari ambruknya tanggul.

Warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak terkait, agar ada upaya perbaikan. Sebab, Karyadi tidak tahu sampai kapan penahan tanggul ini bisa bertahan.

Apalagi, musim penghujan masih berlangsung, yang mana dalam artian, kemungkinan meluapnya air Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu akan bisa terjadi lagi. "Kita sudah koordinasi, supaya ada perbaikan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES