LBH Ansor Menyayangkan Masih Terjadi Kasus Pemotongan Bansos di Tasikmalaya
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Ketua Lembaga Bantuan Hukum Ansor Kabupaten Tasikmalaya (LBH Ansor Tasikmalaya) Asep Abdul Rofik, SH menyayangkan masih ada kasus pemotongan Bansos (Bantuan Sosial) di Tasikmalaya.
Pasalnya, sejumlah korban di Kecamatan Sodonghilir diduga mendapat tekanan dan intervensi dari oknum fasilitator
"Menurut informasi, para penerima bansos itu mendapat intervensi agar tidak meminta bantuan ke LBH Ansor. Bahkan proses pelaporan dan pendampingan hukum ke LBH Ansor diganggu supaya dicabut lagi oleh penerima bantuan agar tidak berlanjut ke aparat penegak hukum (APH),” ungkap Asep, Selasa (23/02/2021).
Kemungkinan, lanjut Asep, jejaring oknum ini sama dengan oknum fasilitator yang memotong bansos di Kecamatan Sukarame.
"Ada satu orang inisial E yang diduga menjadi pengepul dana hasil pemotongan dana bansos tersebut,” jelasnya.
Menurut Asep, ketika kasus pemotongan bansos di Kecamatan Sukarame dilakukan pendampingan hukum oleh LBH Ansor Tasikmalaya, maka merembet pada para penerima bantuan lainnya untuk juga meminta pendampingan hukum ke LBH Ansor. "Berkas sudah mulai masuk ke APH dan senantiasa kami kawal," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |