Longsor di Gunung Sawal Ciamis, Tokoh Masyarakat Cihaurbeuti Ingatkan Bencana Serupa

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Longsor di kaki Gunung Sawal Ciamis, Jawa Barat harus jadi pelajaran bagi semua pihak supaya lebih menjaga ekosistem lingkungan. Dampaknya juga sudah mulai terasa, yaitu kurangnya sumber air. Salah satu tokoh Cihaurbeuti mengingatkan bencana yang sama di tahun 2009 lalu.
"Ini merupakan peringatan bagi kita semua. Ini mengingatkan kita saat bencana longsor dan banjir bandang di kaki Gunung Sawal sekitar Kecamatan Cihaurbeuti tahun 2009 lalu. Bahkan mengakibatkan satu korban jiwa," ujar Drs. Aon Nurhakim, Tokoh masyarakat Kecamatan Cihaurbeuti, Rabu (24/2/2021).
Advertisement
Gunung Sawal di Ciamis (foto: Instagram/abdurrohman_photography)
Menurutnya, kejadian longsor di Kaki Gunung Sawal sekitar kecamatan Panjalu ini merupakan peringatan bagi warga untuk melakukan tindakan pencegahan bencana secepatnya.
"Memang di Kecamatan Panjalu tidak sampai ke pemukiman warga, tetapi bisa saja nanti kalau dibiarkan terus-menerus," tambah Aon.
"Dulu, bencana di Kecamatan Cihaurbeuti tersebut akibat ulah penebangan liar. Banyak yang menanam tanaman tidak menyerap air. Ada juga yang membuat bangunan di area tebing curam kaki Gunung Sawal," ungkapnya.
Bencana di Cihaurbeuti tersebut diakibatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. "Bencana pasti ada sebabnya, sayang sekali orang-orang tersebut lebih memikirkan ekonomi," tuturnya.
Longsor di Kaki Gunung Sawal bagian Kecamatan Panjalu (foto: Dok. Dadan)
"Jangan sampai terjadi kedua kalinya di Kecamatan Panjalu seperti di Kecamatan Cihaurbeuti dulu. Jangan sampai ada korban lagi," ujarnya.
Ia juga mengimbau semua masyarakat untuk terus menjaga keseimbangan ekosistem di Gunung Sawal. "Ini penting bagi kelangsungan hidup manusia. Terutama sumber airnya," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |