Uji Coba Timnas Batal, Dokter Tirta: PSSI dan Polri ini Gimana?

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dokter Tirta Mandira Hudhi, mengomentari batalnya pertandingan laga uji coba Timnas U-23 kontra PS Tira Persikabo. Menurutnya, komunikasi PSSI sebagai federasi dengan Polri sangat buruk. Menurutnya, PSSI juga menunjukkan sikap tidak profesional dalam menyiapkan pertandingan maupun kompetisi.
Apalagi, tadi malam pemain dan tim official PS Tira sudah terlanjur sampai ke stadion, mereka juga dikabarkan rela menunggu hingga setengah jam di parkiran. Sebagai informasi, laga ini batal karena PSSI belum mengantongi izin dari Polri.
Advertisement
"Timnas U-22 batal tanding? Lah gimana sih?. Alasannya apa? Swab Antigen? Udah. Terus apa lagi? Coba yang tau alasan pembatalannya share yuk," kata Dokter Tirta dikutip dari Instagramnya @Tirta di Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Dokter Tirta juga mempertanyakan alasan yang membuat Polri tidak mengeluarkan izin pertandingan. Lantaran pada saat pertandingan berlangsung semua protokol kesehatan sudah diterapkan, dan penonton sudah dilarang ke stadion.
Dokter Muda yang juga Influencer itu membandingkan, kenapa hanya sepakbola yang terkesan dipersulit izinnya dan cabang olahraga lain tidak. Misalnya, One Pride kata dia, boleh digelar sepanjang pandemi.
"PSSI dan Polri ini gimana? Mohon jawaban komandan," Kan tidak ada nobar (nonton bareng). No penonton? Terus apa alasannya? One Pride MMA aja boleh kok!," Imbuhnya.
Relawan Covid-19 itu tidak terima jika nonton bareng (Nobar) selalu dijadikan kambing hitam untuk tidak mengizinkan pertandingan. Dia menyarankan Polri melihat sinetron yang baru saja ngetrend selama covid-19 ini.
Dokter Tirta mengajak seluruh suporter di tanah air bersabar. Sambil memberikan masukan konstruktif kepada federasi terkait dan Kapolri yang baru Jendral Pol Sigit Prabowo.
"Nobar? itu sinetron yang viral aja ibu-ibu pada nonton bareng. Kenapa tidak diizinkan? Hahaha," tutup Dokter Tirta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |