Peristiwa Daerah

Ziarah ke Gresik, Tokoh NU Cak Amir Pegang Benda Pusaka Sunan Giri

Minggu, 07 Maret 2021 - 18:05 | 106.41k
Ketua PWNU Sumatera Selatan, KH Amirudin Nahrawi atau Cak Amir didampingi Direktur TIMES Indonesia Kiagus Firdaus saat berziarah di Makam Sunan Giri, Gresik. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Ketua PWNU Sumatera Selatan, KH Amirudin Nahrawi atau Cak Amir didampingi Direktur TIMES Indonesia Kiagus Firdaus saat berziarah di Makam Sunan Giri, Gresik. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Tokoh NU serta Ketua PWNU Sumatera Selatan, KH Amiruddin Nahrawi melakukan ziarah makam auliya' di Kabupaten Gresik. Di sana, pria yang akrab disapa Cak Amir diberi kesempatan berharga memegang benda pusaka peninggalan Sunan Giri.

Dengan didampingi Yayasan Makam Sunan Giri serta Tokoh Muda Sumsel yang juga Direktur TIMES Indonesia Kiagus Firdaus, Cak Amir langsung memasuki pusara Raden Paku di ruang khusus makam Sunan Giri. 

Advertisement

Ketua PWNU Sumses b

Meski baru pertama kali ziarah ke Sunan Giri, Cak Amir diantar langsung oleh Ketua Yayasan Makam Sunan Giri. Cak Amir berdoa serta tahlil di pusara Raden Paku (Muhammad Ainul Yakin) nama salah seorang Walisongo.

"Semua orang di Gresik ini ramah semua. Semoga berkesempatan kembali ke sini, makam waliyullah. Sunan Giri, para pengurus yayasan juga baik semua," katanya usai ziarah, Minggu (7/3/2021).

Setelah berdoa di makam pendiri kerajaan Giri Kedaton, Cak Amir diberi kesempatan untuk memegang benda pusaka, keris Kalam Munyeng serta mencium sajadah peninggalan Sunan Giri.

"Selain berziarah, kami diberi kesempatan untuk memegang pusaka atau keris peninggalan Sunan Giri. Tentu ini sangat mengesankan bagi saya," terangnya.

Dalam kesempatan ini, Cak Amir juga berharap kepada warga nahdliyin agar tetap melaksanakan ziarah wali, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Diungkapkan dia ziarah makam waliyullah akan mendatangkan keberkahan bagi para peziarah juga menyadarkan mereka akan kealiman dan kesolehan orang yang berada di dalam kubur.

"Saya lihat tadi banyak yang ziarah kesini, semoga pandemi ini segera berakhir sehingga kegiatan ziarah bisa seperti dulu. Kegiatan perekonomian juga meningkat," tambahnya.

Sementara, salah satu pengelola Yayasan Makam Sunan Giri, Jawahir menceritakan Keris Kolomunyeng ini benda pusaka ini disimpan di situs makam utama Sunan Giri.

Jawahir mengungkapkan, Keris Kalam Munyeng yang menurut sejarah keris tersebut dipakai Sunan Giri untuk bertarung melawan penjajah yang saat itu tengah terjadi di tanah giri (Gresik) 

Ketua PWNU Sumses c

"Serta berdakwa saat masa kerajaan Majapahit. Meluasnya pengaruh Sunan Giri saat itu membuat Prabu Brawijaya, raja Majapahit kala itu murka," tambah dia.

Karena terkejut mendengar musuh berdatangan merusak kawasan Giri, diterangkan Jawahir, pena (kalam) yang dipegang itu dilontarkan. 

Lalu, Sunan Giri kemudian berdoa pada Sang Pencipta, ternyata kalam yang terlempar itu berubah menjadi keris yang berputar-putar.

"Keris ini masih tersimpan pusara makam dinamai Kalam Munyeng (Pena yang berputar-putar) serta ada juga sajadah peninggalan Sunan Giri," terang Jawahir.

Sebelum berziarah ke Sunan Giri, Cak Amir ke Jawa Timur dalam rangka menghadiri pernikahan putri KH Asep Saifudin. Rencannya malam nanti, Ketua PWNU Sumsel akan bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES