Peristiwa Daerah

Peringati Hari Tunas, Ketua Kwarda Jatim Ajak Refleksikan Sejarah Pramuka

Selasa, 09 Maret 2021 - 18:54 | 48.74k
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, HM Arum Sabil. (Foto: Kwarda Pramuka Jatim for TIMES Indonesia)
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, HM Arum Sabil. (Foto: Kwarda Pramuka Jatim for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Peringatan Hari Tunas pada 9 Maret 2021 menjadi momentum untuk merefleksikan kembali sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia.

Pesan ini disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak HM Arum Sabil saat berbincang dengan TIMES Indonesia pada Selasa (9/3/2021). 

Advertisement

“Saya mengajak seluruh anggota Gerakan Pramuka di Jawa Timur untuk meneruskan perjuangan para tokoh, sehingga organisasi kita dapat berjalan semakin maju seiring perkembangan zaman,” ujar Arum Sabil. 

Sebagai gerakan kepanduan terbesar di Indonesia, Pramuka menurut Arum bisa menjadi sarana penunjang pendidikan karakter bagi generasi muda di Indonesia.

“Agar menjadi generasi emas di masa mendatang,” tutur Arum yang juga tokoh pertanian ini. 

Kontribusi Pramuka untuk menunjang pendidikan karakter di Indonesia, juga terkait erat dengan sejarah ditetapkannya Hari Tunas.

Yakni ketika pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan sejumlah tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia untuk memperbarui organisasi kepanduan.

“Pertemuan pada 9 Maret 1961 itu merupakan tindak lanjut dari perintisan terbentuknya Gerakan Pramuka yang ditetapkan melalui Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Ini sejarah yang harus dipahami oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka,” ujar pria yang mengawali perjuangan karir perjuangan karirnya sebagai petani itu. 

Selain Hari Tunas yang diperingati setiap 9 Maret, momentum penting lain adalah diterbitkannya Keppres Nomor 238 Tahun 1961 yang dikeluarkan pada 20 Mei 1961.

Di dalamnya, Presiden Soekarno menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. 

“Keppres itu juga mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang menjadi pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya,” tutur  Arum. 

Momen bersejarah itu kemudian dilanjutkan dengan Pelantikan Mabinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara.

Lalu diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Itu semua terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai ''Hari Pramuka''.

“Sejarah ini penting kita refleksikan untuk memahami jadi diri. Dengan Pramuka, generasi muda diajarkan berorganisasi seperti mengatasi masalah dan mencari solusinya,” tutur Arum. 

Peran strategis inilah yang membuat Arum secara pribadi mengaku antusias ketika diamanahi memimpin Gerakan Pramuka.

Terlebih Arum mengaku juga mendapat dukungan yang luar biasa dari sejumlah tokoh masyarakat untuk lebih mengaktifkan Gerakan Pramuka di Jawa Timur. 

“Anggota Pramuka ini dibentuk untuk mampu bekerja sama dalam tim yang baik, bersaing secara sehat dan sportif. Sehingga menjadi modal berharga ketika dewasa kelak,” pungkas Arum Sabil dengan nada tergetar. 

Sebagaimana diketahui, tanggal 9 Maret menjadi salah satu hari penting bagi Gerakan Pramuka. Sebab, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Tunas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES