Peringati Hari Musik Nasional, Seniman Kota Batu Gelar Pentas Mandiri

TIMESINDONESIA, BATU – Ada cara menarik dilakukan seniman Kota Batu untuk memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh hari ini (9/3/2021). Sore ini mereka menggelar Pentas Mandiri dengan konsep Bumbu Podho Moro di Gedung Kesenian Kota Batu yang ditayangkan live streaming di Youtube.
Seniman Batu yang tergabung dalam Sanggar Seni Budaya, Bam Bam Boe dan Sun Kawulo ini menampilkan seni pertunjukkan musik dan tari perpaduan Pentatonis dan Diatonis. Tiga puluh seniman yang terlibat menampilkan kemampuan seni mereka dengan penuh semangat dan sangat elok dilihat.
Advertisement
Sehingga dari rencana satu jam tayang di Youtube, pertunjukkan seni yang menampilkan 15 judul lagu dan tarian ini molor hingga dua jam. Penonton yang melihat tayangan secara virtual ini memberikan pujian bertubi kepada para pemain.
“Memperingati Hari Musik Nasional tahun ini, kita menggelar pentas mandiri ini untuk berbagi spirit, berbagi karya dan berkreasi pada situasi pandemi seperti saat ini. Jangan lemah, jangan patah semangat, ambil hikmahnya tetap berkarya dan berkreasi,” ujar Agus Mardianto dari Karsa Budaya Kota Batu.
Lewat pertunjukkan seni musik dan tari ini, para seniman muda ini menampilkan cerita sesuai dengan musik yang dibawakannya. Seperti saat menyanyikan lagu berjudul Sinawang, para penari menari sambil membawakan cerita yang ada di balik lagu Sinawang.
Lagu Sinawang ini menceritakan seorang laki-laki yang menyukai seorang gadis. Namun sayang, gadis ini sudah ada yang punya. Sehingga ia pun harus melupakannya. Penonton dibuat hanyut melihat adegan tari dan music yang dibawakan.
Menariknya, bukan hanya lagu Nusantara yang dibawakan oleh mereka. Seniman muda Karsa Budaya yang dikenal penuh inovasi ini menyanyikan lagu Barat berjudul New Born. Hanya saja, lagu ini dikemas dengan iringan gending Kuda Lumping dan Bantengan.
“Lagu ini kita bawakan sebagai bentuk penghormatan kita kepada seni Kuda Lumping dan Bantengan yang barusan menerima penghargaan warisan budaya,” ujar Agus.
Lebih menarik lagi kegiatan ini dilaksanakan dengan konsep Podho Moro, dimana anggaran kegiatan ditanggung beramai-ramai oleh para pelaku seni. Tidak hanya itu, kegiatan ini dilaksanakan di gedung yang baru beberapa pekan ini dikabarkan rusak parah bangunannya.
“Kegiatan ini kerja bareng Karsa Budaya dengan Gedung Kesenian Kota Batu, terima kasih kepada Gedung Kesenian Kota Batu yang sudah memberikan sarana prasana untuk kita tetap berkreasi,” ujar Agus.
Karsa Budaya setiap saat selalu menggelar pertunjukkan pada hari-hari nasional, seperti peringatan hari Musik Nasional, peringatan hari tari dan hari seni lainnya. “Sebagai sumbangsih kita terhadap perkembangan seni di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Gedung Kesenian, Agus Purwanto memberikan apresiasi kepada para seniman muda yang sudah melakukan pertunjukkan mandiri. Lebih dari itu ia bersyukur karena Gedung Kesenian masih berfungsi sebagaimana mestinya.
“Gedung kesenian masih berfungsi sebagaimana fungsinya, baik buat latihan maupun pementasan. Kegiatan yang kita laksanakan bersama-sama dengan teman seniman ini adalah bentuk apresiasi kita untuk music khususnya seni music tradisi,” ujar laki-laki yang akrab dipanggil Ipunk ini.
Karena berada ditengah Pandemi Covid-19, kegiatan yang juga dimeriahkan dengan penampilan Barong Sembur Geni ini menerapkan protokol kesehatan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |