Permukiman Tanean Lanjhang Kini Hanya Ada di Pinggiran Bondowoso

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Permukiman Tanean Lanjhang di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memang sangat sedikit. Ini mengingat warga sudah berganti bangunan rumah adat asal Madura itu ke konstruksi yang lebih modern.
Kasi Sejarah dan Purbakala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Bondowoso Hery Kusdariyanto mengatakan, permukiman Tanean Lanjhang hanya ada di daerah pinggiran. Seperti Cermee, Prajekan dan sekitarnya.
Advertisement
"Padahal rumah adat yang berasal dari Madura itu sebelumnya banyak ditemui di beberapa lokasi," katanya saat dikonfirmasi.
Menurutnya, model bangunan rumah mulai berganti mulai sejak masa Orde Baru. Pada masa itu terdapat kebijakan seluruh rumah harus menghadap ke jalan.
"Sementara Tanean Lanjhang biasanya saling berhadapan ke selatan dan ke utara. Namun zaman Soeharto katanya semua rumah harus menghadap ke jalan. Saat itu mulai berkurang sudah,” paparnya.
Tanean Lanjhang memiliki banyak ciri khas. Bangunannya hampir seluruhnya menggunakan kayu. Serta model rumahnya yang dibuat memanjang, di sebelah barat dibatasi dengan mushala.
“Kalau ada keluarga baru misalnya. Di Tanean Lanjhang biasanya akan dibangun memanjang kembali berjajar ke timur,” paparnya.
Menurutnya, saat ini banyak masyarakat Kabupaten Bondowoso yang mengganti model rumah Tanean Lanjhang menjadi lebih modern. "Yakni menggunakan batu bata sebagai bahan konstruksinya," paparnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |