Peristiwa Daerah

Cerita Peserta Hapus Tato Gratis, Buang Nama Mantan di Tangan

Sabtu, 13 Maret 2021 - 17:17 | 92.77k
Salah seorang peserta hapus tato gratis yang diselenggarakan Gerakan Pemuda Ka'bah Bondowoso, tengah menjalani proses penghapusan menggunakan teknologi laser (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Salah seorang peserta hapus tato gratis yang diselenggarakan Gerakan Pemuda Ka'bah Bondowoso, tengah menjalani proses penghapusan menggunakan teknologi laser (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Ratusan peserta mengikuti hapus tato gratis yang diselenggarakan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Bondowoso, Jawa Timur. Berbagai motivasi sehingga mereka mau menghapus tato di bagian tubuhnya. Ada yang mau berubah, dan ada pula demi menghapus tato bertuliskan nama mantan pacarnya.

Salah satu dari ratusan peserta, diantaranya adalah remaja putri berinisial DS. Perempuan berusia 20 tahun itu sedang menunggu giliran menyetorkan hafalan Surah ar-Rahman.

Advertisement

Memang panitia pelaksana program hapus tato gratis itu, mengharuskan peserta menyetorkan 10 ayat pertama Surah ar-Rahman. Yakni sebagai syarat mutlak. Namun demikian bisa dicicil jika peserta tidak hafal keseluruhan.

Pada saat gilirannya, DS tampak bersemangat menghadapi penguji. Dia mulai membacakan Surah ar-Rahman dengan fasih sembari memejamkan mata. Tak hanya 10 ayat, dia menyetorkan 21 ayat.

"Saya memang menghafalkan lebih. Kalau 10 ayat nanggung. Menghafal dalam dua hari. Ya agar penghapusan tato ini dipermudah," kata DS  sambil menunjukkan tato di tangannya.

Tampak ada dua tato di tangan kiri DS. Pertama di  pergelangan tangan bagian dalam, bertuliskan kata "Feri" dan dipadukan dengan motif bunga. Satu lagi ada di punggung tangan berupa huruf inisial A.

Menurutnya, Feri itu nama mantan pacarnya. Dia ingin sekali menghapusnya. Sebab dimana pun, DS tak sengaja membacanya. "Dua tato ini nama mantan saya, Feri. Nama lengkapnya kan Alferi," ungkapnya.

Hapus-Tato-2.jpgTato di tangan DS bertuliskan kata 'Feri' yang merupakan mantan pacarnya.

Menurutnya, dia memakai tato karena ikut-ikutan temannya. Tepatnya pada Tahun 2018 lalu. Itu pun gratis karena temannya sendiri yang menato. 

"Waktu itu sudah lulus SMP, kan saya tidak melanjutkan SMA. Saya menyesal pakai tato" akunya.

Dia punya dorongan kuat untuk menghapus tato penuh kenangan tersebut. Bahkan dulu dia mau ikut program hapus tato gratis yang dilaksanakan sebuah organisasi. Tetapi tidak direspon oleh panitia. 

Akhirnya upaya itu gagal. Di tak patah arang. Hingga akhirnya ada peluang hapus tato gratis yang dilaksanakan GPK Bondowoso. DS tak menyia-nyiakan kesempatan, mengingat hapus tato ke klinik biayanya mahal.

"Kalau yang saat ini saya tahu dari teman. Dulu pernah di Kejayan (desa di Bondowoso) tetapi tak direspon. Mungkin sudah penuh. Alhamdulillah yang ini dapat jatah," jelasnya.

DS merupakan warga Sumowono Jember. Dia berangkat pukul 06.00 WIB, dihantar kakaknya. Dia sangat bersyukur ada program ini.

 "Saya benar-benar mau berubah dan mau menghapus tato. Bonusnya menghapus kenangan dengan mantan," jelasnya sambil tersenyum tipis.

Kegiatan ini bekerja sama dengan BHB (Berani Hijrah Baik) dari Jakarta. Mobilisator BHB, Wankie mengatakan, menghapus tato di klinik biayanya mahal. 

Yakni per-KTP dan setiap kali datang harus bayar Rp 1 juta. Itu pun tatonya tidak akan hilang dalam sekali hapus. 

Hapus-Tato-3.jpgPeserta tengah menyetorkan hafalan 10 ayat pertama Surah ar-Rahman sebagai syarat mutlak penghapusan tato gratis.

"Kalau harus datang dua kali kan harus dua juta. Itu pun kalau warna, harganya lebih mahal. Belum lagi kalau jenis tintanya yang grade satu, lebih mahal karena kan lebih susah," jelasnya.

Dengan program ini kata dia, orang yang mau menghapus tato tapi tak punya biaya bisa terfasilitasi. "Kita pakai laser, alatnya mahal. Kami ini dapat wakaf dan Alhamdulillah wakaf ini terus bergerak dan ratusan orang hari ini dapat manfaatnya," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua GPK Bondowoso Syaiful Bahri Husnan mengatakan, total ada 148 peserta tato gratis. Dengan rincian 38 perempuan dan 110 adalah laki-laki. 

"Peserta juga harus melampirkan surat medical check up penyakit menular, seperti HIV, diabetes dan Hepatitis C," jelasnya.

Sebelum tatonya dibersihkan kata dia, peserta terlebih dahulu dirapid antigen. Itu pun juga gratis. "Semoga bermanfaat. Ini akan berkelanjutan, karena menghapus tato tak cukup hanya sekali," tegasnya.

Hapus tato gratis yang dilaksanakan GPK Bondowoso itu, berlangsung di Gedung BLK Tenggarang. Namun karena pesertanya banyak, kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari. 13-14 Maret 2021. Kegiatan ini dibuka langsung Bupati Salwa Arifin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES