Festival Hoyak Tabuik Kota Pariaman Menuju TOP 100 Kharisma Event Nusantara

TIMESINDONESIA, PARIAMAN – Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Pariaman, Sumatra Barat dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi masa pandemi melalui sektor pariwisata. Yang terbaru, daerah berjuluk The Sunset City of Indonesia mengusulkan Festival Hoyak Tabuik menjadi TOP 100 Kharisma Event Nusantara 2021.
Kharisma Event Nusantara adalah kalender event pariwisata nasional yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Advertisement
Dalam proses pengusulan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Dwi Marhen Yono, S STP, M Si, harus mempresentasikan keistimewaan Festival Hoyak Tabuik secara virtual dihadapan 2 orang juri. Yakni Eko Pece, koreografer dan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Serta Kang Galih Sedayu dari Indonesia Creative Cities Network (ICCN).
Keduanya dipercaya Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kemenparekraf, untuk memberi penilaian event mana saja yang layak masuk deretan TOP 100 Kharisma Event Nusantara 2021.
Berbeda dengan lainnya, sesi pemaparan Festival Hoyak Tabuik, yang dilakukan pada Rabu sore (17/3/2021), berjalan sangat luwes. Maklum, kedua juri sudah pernah bertemu Kadisparbud Kota Pariaman, dalam beberapa penyelenggaraan event. Tepatnya ketika Dwi Marhen masih mengabdi dilingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
“Dengan Mas Eko Pece, kami kenal ketika menangani event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Kalau dengan Kang Galih Sedayu, kami kenal dalam beberapa ajang ICCF dan di forum ekonomi kreatif di Bandung,” ucap Dwi Marhen, Kamis (18/3/2021).
Dijelaskan, saat presentasi via Zoom Meeting disampaikan bahwa Festival Hoyak Tabuik merupakan event tertua di Pariaman. Bahkan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Telah dilaksanakan oleh masyarakat adat setempat setiap tahun sejak tahun 1910.
Festival Hoyak Tabuik merupakan tradisi sakral yang kental nuansa religi. Sebuah perayaan tahunan untuk memperingati wafatnya Hussein Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW. Yang gugur di Perang Karbala pada tanggal 10 Muharam. Karena sangat populer, setiap perayaan dihadiri puluhan ribu masyarakat.
“Pada tanggal 9 April 2006, Festival Hoyak Tabuik pernah diundang dan tampil di acara Parade Cherry Bolossom di Washington DC, Amerika Serikat,” ungkap Dwi Marhen.
Festival Hoyak Tabuik, lanjutnya, juga kaya akan unsur kreativitas. Sebut saja desain tabuik yang khas dan unik. Bukan hanya instagramable, filosofi yang terkandung pun cukup dalam. Memiliki nilai sejarah, bahkan sudah menjadi bagian dari cerita tutur di masyarakat Pariaman.
Dihadapan juri, Kepala Dinas yang pernah meraih penghargaan Best Leadership & Profesional dari lembaga independen Majalah Penghargaan Indonesia, ini juga membeberkan tentang penerapan protokol kesehatan ketat. Salah satunya dengan pembatasan jumlah penonton.
“Biasanya penonton 20 ribu orang lebih, karena masa pandemi kita batasi 500 orang saja,” ujarnya.
Kadisparbud Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono, S STP, M Si, mengaku optimis Fastival Hoyak Tabuik, bisa masuk dalam TOP 100 Kharisma Event Nusantara. Menurutnya, ajang tersebut sudah memenuhi kriteria event yang layak.
“Karena mengandung vitamin 3 C, Creative , Commercial & Communication value,” cetusnya.
Untuk diketahui, Festival Hoyak Tabuik merupakan salah satu event unggulan Pariaman Festival 2021. Yang digeber pada tanggal 15 – 22 Agustus 2021. Atau pada tanggal 1 – 10 Muharam. Selanjutnya, jika Festival Hoyak Tabuik, lolos menjadi TOP 100 Kharisma Event Nusantara, maka pembiayaan dan promosi akan mendapat dukungan dari Kemenparekraf RI. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |