Pupuk Bersubsidi Langka, Ini Strategi Dinas Pertanian Ciamis

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Dalam mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi bagi para petani di Ciamis, Dinas Pertanian Ciamis mensiasatinya dengan memberikan pupuk sesuai kuota kebutuhan. Pupuk bersubsidi tersebut diberikan dua kali masa tanam dalam setahun kepada petani Ciamis yang memiliki kartu tani.
"Solusi tersebut agar dapat mencegah pupuk bersubsidi langka di musim tanam kedua. Sehingga, para petani mengambil sesuai kebutuhannya, jangan diambil semuanya," ujar Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Distan Ciamis, Lina Karlina, Minggu (21/3/2021).
Advertisement
Kelangkaan pupuk Ciamis tersebut dilihat dari selisih data yang cukup banyak antara data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani) dengan SK Bupati. Pergeseran masa tanam juga menjadi salah satu faktor kelangkaan pupuk tersebut.
Ilustrasi pupuk urea, salah satu pupuk bersubsidi di Ciamis (Foto: Arif Firmansyah/Antara)
"Berdasarkan ajuan RDKK, kebutuhan pesanan pupuk memang lebih besar dibandingkan alokasi yang diturunkan melalui SK Bupati," tambahnya.
Berdasarkan SK Bupati, alokasi pupuk subsidi tagun 2021 ini yaitu, NPK 12.415 ton, organik 8.050 ton, SP36 1.881 ton, urea 21.408 ton, ZA 500.
"Pupuk ini disubsidi tanggal 1 hingga 28 Februari 2021. NPK yang baru terserap yaitu 9,79 persen atau 504,970 ton, organik 8,11 persen atau 207,012 ton, SP36 18,807 ton (2,18 persen), urea 381,170 ton (5,79%), terakhir pupuk ZA 3,826 ton (1,06 persen)," paparnya.
Berdasarkan kebijakan Kementerian Pertanian, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk berdubsidi juga mengalami kenaikan. Diantaranya harga pupuk urea yang biasa dijual Rp 1.800 kini menjadi Rp 2.250 per kilo, pupuk SP-36 dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.400, pupuk ZA dari Rp 1.400 jadi Rp 1.700, pupuk organik granul dari Rp500 menjadi Rp800. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |