Suryana, Tukang Sunat yang Jadi Anggota DPRD Sleman

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bagi sebagian warga Kabupaten Sleman terutama di Kecamatan Mlati dan Gamping, nama Suryono Suryo Husodo tentu tak asing lagi. Ya, dia adalah anggota DPRD Sleman yang sudah 25 tahun menekuni profesi sebagai tukang sunat (khitan).
Pria yang akrab disapa Suryana ini mengaku pernah memiliki pengalaman unik selama menekuni profesi sebagai tukang khitan. Yakni, mengkhitan pria yang usianya jauh lebih tua ketimbang darinya yaitu berusia 80 tahun. Sang pasien yang sudah masuk kategori lanjut usia (lansia) tersebut juga sudah memunyai anak bahkan cucu.
Advertisement
“Beliau minta dikhitan karena akan berangkat haji,” kata Suryana kepada TIMES Indonesia di sela-sela acara Khitan Bareng BIMa di Markas Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) /Panti Asuhan Bina Insan Mandiri (BIMa) Desa Argorejo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Minggu (21/3/2021).
Sang pasien lansia tersebut datang ke rumah Suryana satu minggu sebelum jadwal pemberangkatan haji. Ia datang diantar tukang ojek sekitar pukul 06.00 WIB. “Dia datang hanya memakain celana pendek. Datang sendiri tidak diantar keluarga,” papar suami Susiyati ini.
Cerita lain, Suryana mengaku pernah diminta mengkhitan pensiunan anggota TNI. Purnawirawan asal Kabupaten Bantul berusia 68 tahun tersebut mengaku pernah dikhitan oleh rekannya sesama anggota TNI saat bertugas di Papua.
“Beliau dikhitan temannya sesama anggota TNI di tengah hutan dengan peralatan seadanya. Nah, dia datang ke tempat saya minta direparasi, dikhitan ulang agar hasilnya sempurna,” jelas pria berusia 55 tahun ini.
Disinggung mengenai reparasi alat vital pria. Suryana mengaku memang banyak pasien yang datang ke tempat prakteknya untuk disempurnakan alat kelaminnya. “Yang minta disempurnakan biasanya bentuk tak sesuai yang diinginkan. Misalnya, bentuknya miring atau karena kurang presisi bentuknya,” kelakar bapak dari tiga orang anak yaitu Yogi Sura Husada, Anna Monita, dan Muhammad Ihsan ini.
Sejak menjalani profesi tukang sunat 25 tahun lalu, setidaknya sudah ada ribuan orang pria yang ia khitan. Selama menjalani profesi itu pula, Suryana tidak selalu mematok tarif. Ia mengaku kerap diajak kolaborasi dengan lembaga swasta untuk menyelenggarakan khitanan massal seperti yang yang diselenggarakan oleh Panti Asuhan Bina Insan Mandiri (BIMa) Desa Argorejo ini.
Berkat menekuni profesi ini pula telah mengantarkan Suryana duduk sebagai anggota DPRD Sleman. Pada Pemilu 2019 lalu, Suryana mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Sleman dari Partai Golkar dari Dapil Kecamatan Mlati dan Gamping hingga akhirnya mendapatkan suara terbanyak. Dari tiga anaknya tersebut, satu diantaranya kini menempuh studi kedokteran di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta dan seorang lagi menjadi penerusnya sebagai tukang supit/khitan.
“Alhamdulillah, berkat profesi ini saya bisa membiaya anak masuk kedokteran dan sebentar lagi akan selesai,” terang Suryana, anggota DPRD Sleman yang berprofesi sebagai tukang sunat (khitan). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |