Pemkot Mojokerto Gelar Mojotirto Festival, Ini Harapnnya

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar Mojotirto Festival setelah sempat terhenti di tahun 2020 karena pandemi. Mojotirto Festival digelar dengan protokol kesehatan yang cukup ketat di Bantaran Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Senin (22/03/2021).
Mojotirto Festival menjadi salah satu ikon wisata bahari Kota Mojokerto. Selain memang merupakan agenda besar Pemerintah Kota Mojokerto, Mojotirto sendiri menjadi bentuk rasa syukur atas karunia sumber daya alam yang melimpah.
Advertisement
Acara Mojotirto Festival, Senin (22/03/2021). (Foto: Dok. Pers Mojokerto)
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengungkapkan Mojotirto Festival menjadi pariwisata yang berbasis seni dan budaya dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam.
"Rasa syukur ini, kita implementasikan dengan memanfaatkan segala potensi yang kita miliki. Baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia, melalui ide kegiatan yang dikemas dalam rangkaian kenduri banyu. Yang terdiri dari, prosesi kirab, prosesi Umbul Dungo Tirto Suci, menebarkan benih ikan dan menanam buah jeruh,” ungkapnya kepada awak media.
Selain sebagai pemusatan Wisata Bahari Kota Mojokerto Jembatan Rejoto, Bantaran Sungai Ngotok ini juga sebagai Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Tim Dayun Jawa Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20.
"Ini, merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Semoga, ini akan membawa dampak baik pada lingkungan sekitar dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan,” tegasnya.
Neng Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto menjelaskan juga mengenai rencana pembangunan ikon wisata bahari di Kota Mojokerto.
"Di sana akan ada Taman Budaya, akan ada amphiteater dengan kapasitas 1000 orang, akan ada museum Mojopahit, akan ada pendopo, akan ada yang paling menarik adalah kapal Mojopahit yang didesain untuk foodcourt di atau tempat jamuan di pinggir sungai," jelas Neng Ita.
Kapal Majapahit digadang-gadang akan menjadi tempat kuliner yang unik. Pasalnya di beberapa daerah yang lain belum memiliki pariwisata dengan sensasi menikmati kuliner di atas kapal yang memiliki nilai sejarah.
"Kemudian yang terakhir ada juga camping ground seluas 1 hektar. Jadi ketika ada perkemahan skala regional bisa dilaksanakan di kota Mojokerto dengan segala fasilitas termasuk outboundnya,” jelas Neng Ita dalam acara Mojotirto Festival. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |