Meme Warganet Soal Graffiti Jembatan Kedungkandang, Ini Respon Wali Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Simbolis Graffiti di Jembatan Kedungkandang yang dilakukan beberapa pejabat publik, termasuk Wali Kota Malang menjadi heboh dan diperbincangkan oleh warganet di media sosial.
Mulai twitter hingga instagram, beberapa akun warganet memberikan tanggapan dan juga mengganti tulisan yang ditorehkan. Salah satunya tulisan milik Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Malang, Andi Dharmawangsa, yakni 'Orang Hebat Tidak Korupsi'.
Advertisement
Beberapa contoh postingan meme di akun media sosial, seperti instagram @malangraya_info, yakni bertuliskan 'Storyne semangat wonge semaput', lalu ada juga 'entuk kowe aku mandek nakal dan salah satu akun twitter bernama @Doyzdanoyz memposting meme Kajari dengan mengganti tulisan 'No Future' dengan tambahan gambar seorang perempuan di tembok tersebut.
Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan tanggapan terkait meme yang beredar di media sosial. Ia mengatakan, tak mempermasalahkan meme yang beredar di media sosial.
Akan tetapi, Sutiaji memohon kepada seluruh warganet bisa saling menjaga perasaan orang dengan membuat meme yang tak menyinggung salah satu pihak.
"Ini untuk mereka yang merasa ya. Saya minta jangan main-main. Memang perasaan orang kan berbeda-beda. Seperti tulisan pak Kajari yang diganti jadi macem-macem," ujar Sutiaji, Rabu (24/3/2021).
Adapun beberapa postingan akun sosial yang memberikan konotasi jelek. Seperti halnya akun instagram @shake_n_soap yang saat ini sudah dihapus dan telah meminta maaf.
Dalam postingan tersebut dibilang konotasi jelek, karena gambar yang dibawa adalah berbentuk pisang dengan tulisan 'kangen kamu' di atasnya. Dari hal tersebut, meski sudah meminta maaf, Sutiaji menyayangkan postingan warganet tersebut dengan gurauan yang kebablasan.
"Itu kan jelek yang konotasinya. Menurut saya sangat disayangkan ya. Itu gurauan yang sudah kebablasan. Saya kira semua itu memang gurauan, tapi yang namanya gurauan itu bisa membahayakan dan menyinggung orang lain," ungkapnya.
Sementara itu, Sutiaji menjelaskan, bagaimana filosofi yang disemprotkan olehnya di tembok Kedungkandang, yakni hanya sebuah titik dengan segala maknanya.
"Insting saya itu kuat. Jadi saya gak buat tulisan ya, saya hanya titik saja. Titik itu artinya kita fokus, jadi bisa kemana-mana ya dan memberikan kebebasan kepada masyarakat yang saat ini sedang berproses membuat Graffiti," jelasnya.
Filosofi titik, kata Sutiaji, dari satu titik tersebut bakal kembali ke satu titik dengan kebebasan yang tak ada tuntutan. "Yang penting bagaimana arahnya kita membangun Malang bermartabat. Di dunia ini gak ada batasan, semua bebas," katanya.
Sehingga, dengan adanya viral meme graffiti di Jembatan Kedungkandang ini, Sutiaji menyebutkan Kota Malang bisa terkenal dengan caranya masing-masing. "Makanya saya jujur saja, tidak pernah negatif thinking. Mungkin ini cara Tuhan untuk memviralkan Kota Malang," ucap Wali Kota Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |