Jamunya Hiegenis, Pedagang Jamu Gendong Pangandaran ini Diganjar Penghargaan

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Seorang pedagang jamu gendong Sutini warga Dusun Kalenwadas RT 06/08, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran Yani Ahmad Marzuki didampingi Kepala Seksi Kefarmasian Alat Kesehatan Tuti Perwitasari di Jalan Pasundan Nomor 42 Cijulang.
Advertisement
Kepala Seksi Kefarmasian Alat Kesehatan Tuti Perwitasari mengatakan, penghargaan tersebut disalurkan kepada pelaku usaha jamu tradisional gendong yang menerapkan higienis dan sanitasi yang baik.
"Sebagai cenderamata dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pedagang yang sudah kami nilai mendapat satu unit sepeda yang sudah dilengkapi alat untuk penyimpan jamu," kata Tuti, Kamis (25/3/2021).
Tuti menambahkan, dengan penghargaan tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi penerima manfaat untuk lebih menjaga kualitas jamu tradisional yang mereka produksi.
Penyerahan satu unit sepeda kepada Sutini tukang jamu tradisional gendong yang menerapkan higienis dan sanitasi yang baik (Foto : Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
"Kriteria penilaian yang kami lakukan di antaranya dari mulai ruang produksi, tahap proses pembuatan jamu hingga penyajian jamu kepada konsumen," tambah Tuti.
Tuti menjelaskan, paling terpenting dari penilaian higienis dan sanitasi tersebut pada tahapan ke tahapan pembuatan dan penyajian juga sesudah jamu dikonsumsi oleh konsumen.
"Tim penilai juga sudah melakukan penilaian cara mereka mencuci gelas bekas minum konsumen menggunakan air bersih dan jamu disimpan dalam wadah berbahan botol kaca," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki mengatakan, ke depan tukang jamu gendong akan mendapat pembinaan dari Dinas Kesehatan Pangandaran.
"Kami anjurkan kepada pelaku usaha tukang jamu tradisional gendong untuk tidak menggunakan bahan campuran obat kimia," kata Yani.
Selain itu juga bahan jamu tradisional yang dikonsumsi harus dari bahan tanaman seperti kencur, kunir, samiloto, jahe, beras kencur, brotowali yang masih segar atau tidak layu.
Penyerahan satu unit sepeda kepada Sutini tukang jamu tradisional gendong yang menerapkan higienis dan sanitasi yang baik (Foto : Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Selain itu juga untuk campuran rasa manis dalam jamu tradisional tidak menggunakan bahan pengawet kimia, cukup dengan gula aren yang murni.
"Penghargaan kepada tukang jamu tradisional gendong tersebut merupakan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," jelas Yani.
Dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang mendapat program pembinaan pedagang jamu gendong tersebut hanya 15 Kabupaten/Kota di antaranya adalah Kabupaten Pangandaran. "Rencananya Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran akan menggalakan program bugar dengan jamu yang dilaksanakan pada hari Jumat setiap minggunya," pungkas Yani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |