Lava Gunung Merapi Mulai Mengarah Kali Gendol, Sepekan Ini Guguran 104 Kali

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mulai meluncurkan guguran lava dari kubah lava yang berada di tengah kawah puncak gunung itu ke arah tenggara atau menuju hulu Kali Gendol, Cangkringan, Kabupaten Sleman.
“Guguran lava yang meluncur ke arah tenggara itu hari ini teramati pada Kamis sore dan petang (25/3) pukul 17.40 WIB dan 23.16 WIB dengan jarak luncur maksimal 400 meter,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Jumat (26/3/2021).
Advertisement
Hasil pantauan BPPTKG atas Merapi sepekan terakhir 19-26 Maret 2021 menyebut, Merapi memuntahkan awan panas guguran sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 m ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 70 mm dan durasi 174 detik.
“Guguran lava teramati sebanyak 104 kali dengan estimasi jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya dan 2 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 400 m,” kata Hanik.
Sedangkan analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 25 Maret terhadap tanggal 18 Maret 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.
Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 949.000 m3 dengan laju pertumbuhan 13.300 m3/hari. Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 25 Maret terhadap tanggal 18 Maret 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 65 m alias tak berubah.
Pada seminggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 39 mm/jam selama 55 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 20 Maret 2021.
“Namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” katanya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental BPPTKG menyatakan aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
“Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga” kata Hanik.
Sedangkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |