Peristiwa Daerah

Pusat Kajian Pedesaan Unuja Probolinggo Gelar Pelatihan Ansos Bagi Pegiat Sosial

Senin, 29 Maret 2021 - 20:42 | 84.94k
Pelatihan Ansos oleh Pusat Kajian Pedesaan dan Agrikultur Unuja Probolinggo (foto: Rahman)
Pelatihan Ansos oleh Pusat Kajian Pedesaan dan Agrikultur Unuja Probolinggo (foto: Rahman)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pusat Kajian Pedesaan dan Agrikultur Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, menggelar Pelatihan Ansos (Analisis Sosial) bagi dosen, mahasiswa dan pegiat sosial, Minggu (28/3/2021) hingga Senin (29/3/2021).

Pelatihan dilaksanakan untuk 25 peserta di Aula Wisma Dosen. Plus 30 peserta daring via zoom. Menghadirkan Redaktur Majalah Tempo yang juga Majelis Etik AJI Indonesia, Abdul Manan.

Advertisement

Di hari pertama, peserta belajar teori analisis sosial secara umum, model atau pendekatan, serta tahap demi tahap analisis. Selepas siang, materi dilanjutkan dengan materi praktik ansos.

Pusat-Kajian-Pedesaan-dan-Agrikultur-Unuja-Probolinggo-3.jpg

Hari kedua, kunjungan dan Focus Group Discussion (FGD) bersama paguyuban PAKU LIMA di kampung Mandaran, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Situbondo. Paguyuban ini merupakan binaan Unuja Probolinggo.

Para peserta ditugaskan menggali data dari warga setempat, untuk menjawab instrumen Ansos dalam memahami karakteristik masyarakat di bidang ekonomi, kesehatan, manajemen, dan keagamaan.

Ketua Pusat Kajian Pedesaan dan Agrikultur Unuja Probolinggo, Dr. Ainul Yakin mengatakan, pelatihan bertujuan untuk membekali dosen. Baik teoretis maupun praktis untuk menghubungkan penelitian dan manfaatnya yang nyata bagi masyarakat.

Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan prioritas yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Tahunan Unuja Probolinggo bulan lalu, di Browo View Hotel, Sukapura, Probolinggo.

Wakil Rektor III, Noer Fadli Hidayat, menyampaikan dukunganya terhadap pelaksanaan kegiatan Pelatihan Ansos tersebut. Kualitas riset lapangan, menurut Fadli, sangat tergantung pada penguasaan analisis sosial.

Pusat-Kajian-Pedesaan-dan-Agrikultur-Unuja-Probolinggo-2.jpg

“Kalau ada dosen yang bingung menentukan topik penelitian sosial, bagaimana mengumpulkan data, hingga bagaimana menganalisis datanya, maka itu kemungkinan karena rendahnya kemampuan Ansos,” katanya.

Ketua Paguyuban PAKULIMA, Joko Malis mengisahkan perjalanan panjang kerjasama Unuja Probolinggo dengan warga Paguyuban Mandaran dalam melakukan perubahan dan perbaikan di wilayahnya.

“Bagi kami, kedatangan teman-teman dari Unuja ini adalah berkah tersendiri, dan hasilnya sudah kami rasakan bersama setelah didirikannya paguyuban yang salah satunya diinisiasi oleh Bapak Hambali selaku Wakil Rektor I Unuja,” katanya.

Kepala Desa Pesisir Besuki, Ahmad, juga juga mengutarakan apresiasi terhadap perhatian Unuja dalam memakmurkan salah satu warga di wilayahnya.

“Semoga kegiatan ini akan terus berlanjut dan memberi manfaat bagi warga kami baik di wilayah Mandaran maupun di wilayah-wilayah lain,” kata Ahmad.

Pelatihan Ansos oleh Pusat Kajian Pedesaan dan Agrikultur Unuja Probolinggo, ditutup dengan ramah-tamah dan makan bersama hasil produk olahan ikan di wilayah Pesisir Mandaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES