Pengacara Habib Rizieq Shihab Bantah FPI Terlibat Dalam Aksi Teror di Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS) Aziz Yanuar membantah terduga teroris yang ditangkap pasukan Densus 88 di Condet dan Bekasi anggota Front Pembela Islam (FPI).

Menurut Aziz Yanuar, mengait-ngaitkan teroris dengan FPI tidak semudah itu karena harus dilandasi dengan fakta. Karena bisa jadi seragam dan foto yang dihadirkan saat konferensi pers salah.

Advertisement

Oleh karena itu, Aziz Yanuar masih ingin memeriksa status keanggotaan nama terduga teroris itu. Karena anggota FPI yang aktif masih terdata dengan baik.

"Terkait Habib Rizieq itu posternya itu kita masih mau cek lagi, menjelaskan tidak bisa begitu saja disangkutpautkan. Kalau misalnya di rumahnya itu ada posternya lainnya kan belum bisa disangkutpautkan juga," kata Aziz Yanuar di Jakarta, Selasa (30/3/2021).

"Jadi terlalu dini kalau ngambil kesimpulan. Justru itu malah menunjukkan memang ada operasi intelijen untuk pembusukan Habib Rizieq," lanjutnya.

Sementara ditanya tentang teroris yang berafiliasi dengan FPI, Aziz Yanuar mengaku belum bisa memberikan banyak komentar terkait isu tersebut. 

"Kita belum bisa komentar lebih lanjut soal hal tersebut, karena kan sekarang orangnya saja kalau teroris itu kan tidak bisa didampingi," ujar Yanuar.

Dia mengaku akan berhati-hati dalam menangani kasus ini, karena jika gegabah dikhawatirkan masalahnya semakin panjang.

"Nah kita gimana bisa crosscheck (poster HRS) gitu kan. Ntar kayak waktu itu sama waktu 'Km 50' juga sama, konpers-konpers kan. Jadi kita lebih berhati-hari menyikapi itu," ucap Aziz Yanuar.

Sebelumnya, pada hari Senin 29 Maret 2021. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menggelar konferensi pers terkait penangkapan terduga teroris di Condet dan Bekasi.

Dalam konferensi pers tersebut, ditunjukkan juga seragam ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab itu dan sejumlah barang bukti lainnya. Namun Kapolda tidak menyebutkan secara jelas, apakah teroris itu anggota FPI atau tidak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.