Implementasikan Ekonomi Islam, BMT Amindo Bedah Fiqih Muamalah

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – BMT Amindo (Amanah Indonesia) berupaya mengimplementasikan ekonomi Islam dalam Talkshow dan pembedahan Fiqih Muamalah terhadap karyawan di semua cabang, Sabtu (10/4/ 2021) di Gedung Serbaguna Amindo Wangon Kabupaten Banyumas.
Hal ini didasari bahwa bekerja mencari nafkah atau melakukan kegiatan ekonomi merupakan salah satu kewajiban tiap umat manusia.
Advertisement
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya maka manusia diharapkan berusaha dengan cara bekerja sesuai dengan ruang lingkup syariah atau dalam kata lain melakukan pekerjaan yang sesuai dengan aturan Islam.
Tampil sebagai pembicara, Habib Gozali yang selama ini dikenal sebagai praktisi hukum ekonomi syariah di Kabupaten Cilacap.
Menurut Habib, Ekonomi Islam bukan hanya praktik ekonomi yang dilakukan oleh individu atau sekumpulan masyarakat yang ada, tetapi juga merupakan perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam.
"Ekonomi Islam tidak hanya fokus pada aspek komersil namun uga pembentukan sistem dalam perilaku kegiatan ekonomi yang sesuai dengan tatanan syariat Islam," katanya.
Ditambahkannya, dalam Al-Quran ditegaskan bahwa manusia bekerja adalah untuk menjadikan perekonomian kearah yang lebih baik dan sejahtera, serta pelarangan untuk mendzalimi kepentingan orang lain atau mengambil harta orang lain secara paksa.
Dalam penerapan di lembaga keuangan seperti di BMT Amindo sistem ekonomi laa ribawi harus dikedepankan dengan prinsip kejujuran. Di Indonesia praktik ekonomi syariah banyak diterapak yakni pertanian, gadai syariah, perdagangan, dan yang paling terkenal adalah murrabahah.
"Gunakan prinsip kejujuran dalam praktik ekonomi Islam, misalnya
meyampaikan aset murabahah pada nasabah seperti harga beli dan harga jual harus sama sama diketahui dan dipatuhi," jelasnya.
Habib juga menegaskan dihadapan sekitar 80 staf dan karyawan untuk menghindari praktik bisnis jadengan cara yang haram. Seperti memaksakan kehendak dengan cara praktik bunga yang tinggi. Namun dalam ekonomi syariah tidak dikenal istilah bunga.
"Hindari bisnis yang mengarah ke riba, apalagi menggunakan istilah bunga yang tinggi, bisa melayani semua kebutuhan selama kejujuran menjadi landasan solusi," katanya.
Habib Gozali juga menyampaikan bahwa ekonomi Islam dapat menyatukan umat Islam untuk mencapai kesejahteraan secara umum dengan bersama-sama ikut andil dalam mewujudkannya.
"Implementasi konsep dasar ekonomi Islam dalam perekonomian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu bentuk kebersamaan dengan melaksanakan kegiatan muamalah yang mengutamakan kesejahteraan bersama dalam setiap pencapaian tujuan ekonomi." pungkasnya.
Sementara direktur BMT Amindo, Wedy Sarwono menambahkan ekonomi Islam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari perilaku masyarakat dengan mengaplikasikan prinsip ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam, yaitu berdasarkan Al-Quran dan Hadits.
"Di BMT Amanah Indonesia konsep-konsep dasar ekonomi Islam yang universal dan relevan tersebut terus dikembangkan dan seiring berjalannya waktu dan juga memiliki peranan besar dalam perekonomian di Kabupaten Banyumas dan di Indonesia pada umumnya." jelas Direktur BMT Amindo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |