Ponpes Al-Hidayah Indramayu dan BNN Cirebon Jajaki Kerjasama Bangun Pusat Rehabilitasi Narkoba

TIMESINDONESIA, CIREBON – Pondok Pesantren Al-Hidayah Indramayu dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menjajaki kerjasama pembangunan pusat rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Hal itu terungkap dalam pertemuan kedua lembaga di Kantor BNN Cirebon di Jalan Dokter Sudarsono, Kota Cirebon, Jumat (16/4/2021).
Pengasuh Ponpes Al Hidayah, Ustaz Ahmad Ali Syihab dan Kepala BNN Kota Cirebon, AKBP Yaya Satyanagara, pada prinsipnya sepakat untuk memulai kerjasama dalam menangani rehabilitasi pasien pecandu narkotika.
Advertisement
"Pada dasarnya kita sepakat bahwa di Indramayu atau Cirebon ini harus ada pusat rehabilitasi, itu dulu, selanjutnya akan dilaksanakan tahapan-tahapannya sesuai letentuan," ujar Ustaz Ali kepada TIMES Indonesia.
Ali mengatakan, metode pengobatan yang dilakukan di Ponpes Al Hidayah adalah menggunakan metode rukyah yakni menggunakan doa dan bacaan Al Quran. Selama lima tahun terakhir, Ponpes Al Hidayah telah menjalankan pengobatan untuk berbagai keluhan, baik penyakit fisik maupun gangguan mental.
"Termasuk di antaranya ada beberapa pasien yang merupakan pecandu narkotika berhasil kita sembuhkan," ujar Ustaz Ali.
Selain menggunakan metode rukyah, pihaknya juga akan menggandeng beberapa lembaga di bidang medis maupun psikologis.
Melalui kerjasama, diharapkan rehbilitasi dapat berjalan optimal dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat.
"Kita sepakat bahwa narkotika adalah musuh bersama, itu sudah final. Nah, bagaimana ke depan, para pecandu ini juga bisa menjalankan aktifitas normal atau bertaubat meninggalkan kebiasaan lamanya. Ini yang kita upayakan," ujar Ustaz Ali.
Ponpes Al-Hidayah yang berada di Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng, Indramayu, dikatakan Ustaz Ali, telah memiliki fasilitas rawat inap. Yakni asrama bagi pasien yang akan menjalani rehabilitasi.
Karenanya, ia optimis program tersebut akan berjalan baik guna membantu para stakeholder khususnya dalam penanganan narkotika.
"Sebagai santri, kita kan selalu berlomba untuk memberikan manfaat untuk orang lain, kita berharap rencana ini bisa berjalan baik dan membantu BNN dan pihak-pihak lain yang berkomitmen memberantas narkotika baik di hulu maupun hilir," ujar Ustaz Ali.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Cirebon, AKBP Yaya Satyanagara, mengaku senang dan sangat mengapresiasi gagasan Ponpes Al-Hidayah.
Baginya, pusat rehabilitasi sangat diperlukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam penanganan narkotika.
"Saya sepakat untuk sama mewujudkan ini dan ke depan terus berkoordinasi, saya juga akan melakukan kunjungan nanti," ujar Yaya.
Yaya menjelaskan, Kabupaten Indramayu memang masuk dalam wilayah BNN Kota Cirebon. Sehingga diharapkan pusat rehabilitasi narkotika di Ponpes Al Hidayah akan menjadi sentra untuk menangani pecandu narkotika di wilayah Indramayu dan Cirebon.
"Kita selama ini memang lebih banyak mengirimkan pasien kita ke daerah lain seperti Ciamis atau Tasikmalay. Kalau ada di Indramayu minimal bisa menangani untuk wilayah Indramayu atau bisa sampai yang di Cirebon juga," ujar Yaya.
Yaya menegaskan, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan baik dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika. Pun dalam hal penyadaran akan bahaya narkotika bagi peradaban manusia.
"Terimakasih kepada Ponpes Al Hidayah, kita akan sama-sama memberantas narkotika, dan selamatkan generasi masa depan. Dan kita harapkan daerah kita benar-benar bersih dari bahaya narkotika," tegas Yaya menanggapi penjajakan kerjasama Ponpes Al Hidayah Indramayu dan BNN Cirebon untuk mebangun Pusat Rehabilitasi Pecandu Narkoba. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |