Uniknya Masjid Akik di Ngawi, Batunya Konon Peninggalan Walisongo

TIMESINDONESIA, NGAWI – Di Ngawi ada masjid unik. Di mana seluruh tiang penyangga masjid terbuat dari batuan akik. Konon katanya batuan akik tersebut peninggalan Walisongo. Masjid Miftahul Huda Al-Hajar nama masjid tersebut. Namun banyak juga yang menyebut Masjid Batu Akik. Masjid ini berdiri bersebelahan dengan Pondok Pesantren Miftahul Huda di Desa Gerih, Kecamatan Gerih, Ngawi.
Sekilas masjid ini tampak seperti bangunan yang belum selesai. Sebab, tiang-tiang batu di masjid itu memang sengaja dibuat utuh. Meskipun demikian, tetap saja masjid ini memiliki kesan adem dan nyaman layaknya masjid pada umumnya.
Advertisement
Sofyan Yusuf atau akrab disapa Gus Sof adalah pengasuh Ponpes Miftahul Huda sekaligus putra dari pembuat masjid batu akik tersebut. Gus Sof menjelaskan, masjid ini dibangun pertama kali pada tahun 2009 oleh KH. Ali Syamsudin Yusuf Husein.
“Batu penyangga berasal dari Pacitan, total ada 47 tiang batu akik dengan berat antara 7 hingga 13 ton,” terang Gus Sof kepada TIMES Indonesia, Minggu (18/4/21).
Semua tiang batu akik penyangga masjid ini berasal dari Pacitan. Dikatakan Gus Sof, dulu Walisongo pernah membangun sebuah masjid di salah satu desa di Pacitan. Namun, karena suatu hal masjid Walisongo tersebut urung berdiri.
“Dulu Walisongo pernah membuat masjid tiban di Pacitan, tapi tidak jadi, batu konstruksinya kemudian digunakan untuk membangun masjid ini,” ungkap Gus Sof.
Salah satu tiang penyangga di masjid ini dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalijaga. Disebutkan terdapat lubang bekas tangan dari sang Sunan.
Selain unik karena tiang masjid yang terbuat dari batu akik alam, di masjid akik ini juga terdapat ribuan batu akik yang sudah jadi. Batu akik itu ditempelkan di tembok sekitar pengimaman.
“Tepatnya di pengimaman ada sekitar 15 ribu batu akik yang sudah jadi (dipoles), rencana akan ditambah lagi,” ungkap Gus Sof.
Masjid unik yang ada di Ngawi ini selain sebagai tempat ibadah, juga kerap dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan Masjid Akik ini. Tidak hanya dari warga Ngawi, melainkan juga dari luar daerah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |