Peristiwa Daerah

Peringati Nuzulul Quran, Menko PMK RI Ajak Nahdlatul Wathan Jaga Persatuan Bangsa

Kamis, 29 April 2021 - 20:20 | 54.57k
Menko PMK Ri Muhajir Efendi, saat menghadiri kegiatan peringatan Nuzulul Quran yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan. (Foto: Humas PBNW)
Menko PMK Ri Muhajir Efendi, saat menghadiri kegiatan peringatan Nuzulul Quran yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan. (Foto: Humas PBNW)

TIMESINDONESIA, LOMBOK TIMUR – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Muhajir Efendi menghadiri peringatan Nuzulul Quran yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), pada Kamis (29/4/2021).

Kegiatan peringatan Nuzulul Quran yang dirangkai pembacaan Al-Qur'an itu juga melibatkan sebanyak 10 ribu peserta se-Indonesia secara offline dan online atau daring.

Untuk kegiatan offline dipusatkan di halaman Masjid Jamik Mahad Darul Quran wal Hadits NW Anjani dengan peserta terbatas dan melaksanakan prokes Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Muhajir Efendi menyampaikan rasa bahagia bisa hadir walaupun tidak secara langsung bersama para Tuan Guru para santri Pondok Pesantren Syekh Zainuddin Anjani dalam acara Nuzulul Quran.

Peringatan Nuzulul QuranKetua Umum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH M Zainuddin Atasni. (Foto: Humas PBNW)

“Berbahagia juga rasanya bisa bersilaturrahim dengan keluarga besar Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, selaku Pahlawan Nasional dan Pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan yang selalu bersama pemerintah dalam membangun negara dan bangsa,” ungkapnya. 

Muhajir menyampaikan, tegaknya agama Islam di Nusantara adalah karena eksisnya pondok pesantren. Eksistensi pondok pesantren bermakna eksistensi agama Islam. Kekuatan Pesantren telah terbukti merupakan poros tegaknya negara. Laskar Pesantren telah melahirkan kekuatan besar yang mampu mengusir penjajah. 

“Dalam sejarah Indonesia perayaan heroik Hari Pahlawan tidak bisa dilepaskan dengan hari Santri Nasional. Kepahlawanan santri adalah nasionalisme terdepan dalam perjuangan bangsa Indonesia,” tuturnya. 

Menurut Muhajir, jika seluruh santri di Indonesia mengingat tentang proklamasi kemerdekaan, maka pasti di setiap Ramadan para santri akan merayakan hari lahir bangsa Indonesia karena pembacaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno dan Hatta terjadi pada tanggal 9 Ramadhan 1364 hijriah.

“Mari kita bersama-sama berdoa di bulan Ramadan ini, bulan turunnya Alquran, bulan kemerdekaan bangsa kita, semoga negara Indonesia aman tenteram, terhindar dari marabahaya dan wabah Covid-19 segera berlalu,” ucapnya.

Ia juga berpesan khusus kepada seluruh santri dan para pengasuh untuk senantiasa menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang majemuk, menghargai perbedaan dan selalu bersikap tasamuh yakni menghormati ragam kepercayaan dan menghargai kekayaan pendapat.

“Saya berbangga hati karena organisasi NW telah berkiprah lama menjadi mitra pemerintah membangun negara di bidang pendidikan sosial dan dakwah. Madrasah dan sekolah NW sudah ada hampir di seluruh provinsi di Indonesia,” katanya.

Ketua Umum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH M Zainuddin Atasni, menyampaikan ucapakan terima kasih kepada Menko. PMK yang bersedia menghadiri acara pembacaan Al-Quran oleh 10 ribu peserta dari seluruh Indonesia via zoom dalam rangka peringatan Nuzulul Quran di Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani dan daring.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menko PMK Muhajir Efendi yang bersedia mengahadiri acara kami kendati via daring, karena masih dalam pandemi Covid-19,” ucapnya.

Syaikhuna panggilan akrabnya, juga berharap kepada pemerintaah agar terus memberikaan perhatian kepada pondok pesantren dan madrasah, karena menurutnya, para ulama dan santri menjadi garda terdepan dalam merebut kemerdekaan RI.

“Bahkan setelah kemerdekaanpun pondok pesantren dan santrinya terus merawat keutuhan persatuan bangsa di dalam negara yang majmuk ini,” tandasnya.

Selain dihadiri Menko PMK RI Muhajir Efendi, kegiatan peringatan Nuzulul Quran yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan ini juga dihadiri seorang guru hafiz Masjidil Haram dan Madrasah Assaulatiyah Makkah, Syaikh Ahmad Muhammad Yar melalui daring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES