
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari lahirnya Pancasila 1 Juni menjadi energi tersendiri bagi Doddy Hernanto atau yang dikenal Mr D One Finger untuk menorehkan sketsa bergerak dinamis, wajah Sang Fajar, Sang Proklamator. Bagi Mr D One Finger, Bung Karno pun merupakan sosok inspirasinya dalam bidang nasionalisme.
Mr D One Finger pun menorehkan karya terbaiknya, berupa sketsa Bung Karno dari samping. Sketsa bergerak itu wajah Bung Karno sedang tertawa 'nggegek'. Dalam bahasa Jawa, nggegek bisa bermakna tertawa lepas, dengan rasa bahagia. Ekspresi dengan kedalaman makna.
Advertisement
Sketsa dibuat di atas kertas Fabriano Black Black. Ukuran kertas A3. Kertas buatan Italy, ini dibuat secara manual dari bahan alami dan bisa berusia 100 tahun. Fabriano mengklaim kertas ini satu satunya di dunia.
Sketsa digores dengan pensil fabercastlle warna putih.
Konsep sketsa putih di atas hitam.
Ilustrasi versi gerak dihasilkan dengan menggabungkan dengan teknik aplikasi video klip.
Lukisan menyatu dengan gambar burung Garuda Pancasila yang mengitari bola dunia.
"Saya menggabungkan dengan efek plug in paper kamera," kata Mr D One Finger pada TIMES Indonesia, Selasa (1/6/2021).
Sketsa bergerak ini pun juga dipadukan dengan karya musik orisinal Mr D One Finger. Perpaduan sketsa, musik, dan video klip ini pun menjadi sebuah seni yang sangat indah.
Mr D One Finger menyampaikan bahwa Move no Over, bermakna Pancasila abadi, dan terus dinamis membawa pencerahan nilai nilai luhur dan sejati dalam kehidupan.
"Lukisan ini saya dedikasikan bersamaan dengan
Kelahiran Pancasila, diperingati bersamaan dengan hari lahirnya Bung Karno pada 6 Juni 1901 dan wafatnya pada 21 Juni 1970," tambahnya.
Menurutnya, momentum ini tepat dicanangkan menjadi Bulan Bung Karno. Sang Proklamator.
Dimensi itu terwujud dalam goresan wajah Bung Karno yang tertawa lepas, mengekspresikan kebahagiaan menyambut kelahiran Pancasila yang menjadi idiologi bangsa Indonesia dalam hidup bersama ekosistem dunia.
Kebahagiaan Soerkarno mengawal Pancasilaa, dia wujudkan dalam
Bekerja dan berkarya.
Dua kata kerja yang berbeda makna itu sanggup dilakukan oleh Bung Karno, dalam momentum yang tak terpisah. Bahkan, saat menjadi Presiden RI pertama.
"Tentu hanya manusia berkemampuan khusus dan spesial yang mampu menyelesaikan urusan berbeda dalam satu waktu. Genius. Itu kata yang tepat untuk Bung Karno," lanjut sang Maestro.
Sosok Soekarno pun dinilai memiliki dua teladan penting. Kedua teladan yang dimaksudkan Mr D One Finger yakni Bekerja dan Berkarya.
Bekerja : Bung Karno mengurus negeri ini secara totalitas. Tekanan dari dalam dan luar negeri tak menyurutkan tekadnya bersama Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada Agustus 1945.
Soekarno telah membuktikan secara otentik, bahwa bekerja untuk rakyat. Bekerja untuk mewujudkan kedaulatan.
Inilah bekerja secara Pancasila. Bekerja untuk kepentingan orang banyak. Kepentingan bangsa.
Berkarya :
Soerkarno telah melahirkan karya- karya yang tangible. Dalam kesibukan yang super sebagai Presiden RI, Bung Karno masih sempat mencipta lukisan.
Karyanya hingga kini terus berbicara. Bahkan menjadi bahan pembicaraan.
Sebut saja, lukisan berjudul "Rini" . Lukisan dengan cat minyak di atas canvas ukuran 50 cm x 70 cm dibuatnya tahun 1958. Bung Karno menyelesaikan sketsa dasar yang dibuat seniman Dullah.
Lukisan perempuan berkebaya dengan teknik gambar wajah dari samping itu, dipajang di dinding istana kepresidenan RI. Bersanding dengan lukisan karya maestro lukis kenamaan.
Konon, ia menyebut lukisan itu adalah gambaran perempuan Indonesia. Perempuan yang mengabdi tanpa meminta balasan.
"Jika dihitung , Bung Karno sudah membuat belasan lukisan.
Ribuan koleksi lukisan karya Bung Karno menghias dinding-dinding istana kepresidenan RI," kata Mr D One Finger.
Ia juga menyampaikan Soerkano kecil memang sejak SD sudah berlatih melukis. Dan ketika mahasiswa, Bung Karno terus mengasah kemampuannya melukis. ia pun sempat berlatih kepada dosennya Prof Scumacher di Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang ITB.
Lalu, sampai jadi Presiden; dia tak berhenti melukis. Bahkan
selama di penjara. Bung Karno terus melukis.
"Terus berkarya. Mengasah asa Mengolah jiwa," pesan Mr D One Finger, dalam peringatan Hari lahirnya Pancasila.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |