Addie MS Aransemen Ulang Himne dan Mars Ubaya

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Maestro orkestra Indonesia, Addie Muljadi Sumaatmadja atau yang biasa dikenal dengan Addie MS akan mengaransemen ulang lagu Himne Ubaya (Universitas Surabaya) dan Mars Gelora Ubaya.
Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya merupakan lagu wajib yang sering dinyanyikan serta didengar di setiap prosesi acara resmi di Ubaya. Misalnya, acara penerimaan mahasiswa baru, wisuda, atau seremonial yang lain.
Advertisement
Addie MS yang merupakan seorang komponis, arranger, maupun produser musik ini mengaransemen ulang lagu Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya agar memiliki kesan yang lebih dalam saat didengar maupun dinyanyikan oleh segenap sivitas akademika.
Proses pembuatan project ini tidak mengubah syair atau makna lagu dari Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya. Syair lagu Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya diciptakan oleh almarhum Hendro Sutrisno selaku Kepala Tata Usaha Fakultas Hukum Ubaya pada tahun 1978.
Ayah dari Kevin Aprilio dan Tristan Juliano ini juga menggandeng salah satu grup orkestra terbaik di dunia yaitu City of Prague Philharmonic Orchestra dari Republik Ceko dalam menggarap project ini.
Addie MS sungguh berhati-hati selama proses pengerjaan project agar dapat menghasilkan karya yang terbaik. Hal tersebut disebabkan karena kompleksitas rekaman mengingat banyaknya personel yang terlibat dalam rekaman. Personel tersebut, terdiri dari paduan suara Ubaya di Surabaya dan dikombinasikan dengan Twilite Chorus di Jakarta.
Addie MS mengatakan bahwa sejak merekam ulang lagu kebangsaan Indonesia Raya pada tahun 1997 lalu dan rekaman tersebut dipakai secara luas hingga sekarang, dirinya menjadi bersemangat untuk mengerjakan lagu-lagu yang membangkitkan semangat kebangsaan dan kebanggaan nasional.
“Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya pun bagi saya penting, karena pesan-pesan yang terkandung di liriknya mempunyai kekuatan untuk ikut membentuk karakter pemuda Indonesia. Saya yakin jika musik bisa amat berperan untuk membuat pesan dalam lirik tersebut lebih mudah terserap di hati sanubari yang mendengarkan,” jelasnya.
Pembuatan aransemen, okrestrasi hingga proses rekaman Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya membutuhkan waktu sekitar lima bulan.
Sementara itu, Rektor Ubaya, Benny Lianto mengatakan bahwa Ubaya pada tahun 2019 – 2026 merumuskan tema rencana strategis baru yaitu “Vijayarathna Karyakaranasambandha : A New Leap Into The Future”. Tema ini menyiratkan semangat untuk menciptakan kesuksesan, kemenangan yang berdampak dan sebuah upaya sadar akan proses peremajaan kembali sekaligus menjadi lompatan pembaharuan Ubaya.
“Ubaya selalu mengutamakan kualitas dan berikhtiar untuk menjadi PTS (perguruan tinggi swasta) terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, kami juga memilih berkolaborasi dengan yang terbaik di Indonesia. Salah satunya dengan Addie MS,” ujar Benny Lianto.
“Ubaya juga sedang menciptakan kapasitas baru untuk pencapaian-pencapaian baru di masa mendatang. Dalam suasana dan semangat baru ini Ubaya juga memutuskan untuk melakukan aransemen ulang Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya,” imbuhnya.
Pelatih Ubaya Choir yakni UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Paduan Suara, Bagus Syafrieza Paradhika merasa senang akan kesempatan emas yang diberikan Ubaya untuk bekerjasama dengan Addie MS dalam project tersebut. Bagus juga menyampaikan jika salah satu hal yang menantang dalam proses pembuatan adalah mengolah suara dan rasa yang agak rumit. Hal itu disebabkan karena mahasiswa tidak bisa bertemu secara langsung dan proses latihan dilakukan secara online karena situasi pandemi Covid-19.
“Kami sangat kagum dengan hasil aransemennya karena terdengar lebih megah seperti lagu kebangsaan. Kami berharap lagu Himne Ubaya dan Mars Gelora Ubaya dengan aransemen yang baru ini bisa dibanggakan ke publik nasional hingga internasional. Dengan ini, Ubaya punya himne dan mars yang sangat baik secara kualitas dengan perpaduan musik orkestra dan paduan suara,” kata Bagus Syafrieza Paradhika. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |