Hindari Kerumunan, Puskesmas Tongas Berikan Layanan Prima Berbasis Telepon

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Hampir dua tahun pandemi covid-19 berlangsung, namun belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Guna tetap memberikan layanan prima pada masyarakat, Puskesmas Tongas, di Probolinggo, Jawa Timur, ciptakan inovasi prima berupa prajasa dan halo dokter. Layanan berbasis telepon, sms dan whatsapp ini untuk hindari kerumunan dan memutus penularan covid-19.
TIMES Indonesia pun penasaran pada inovasi itu. Lengang dan sedikit sepi. Itulah suasana ketika wartawan media ini masuk pertama kali ke Puskesmas Tongas. Hanya ada sekitar lima pasien yang ada di ruang tunggu utama.
Advertisement
Itupun hanya berlangsung sekitar 15 menit saja. Setelahnya ruangan kembali kosong. Padahal waktu masih menunjukkan sekitar pukul 10.00 WIB. Untuk masuk ke dalam puskesmas, terlebih dahulu serangkaian protokol kesehatan harus dilakukan. Mulai dari cuci tangan, pakai masker dengan benar dan cek suhu tubuh.
Inovasi ini mengantarkan Puskesmas Tongas meraih peringkat II anugerah inovasi daerah 2021. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Sehari-hari, puskesmas di tepi jalan nasional Probolinggo – Surabaya ini melayani pasien antara 30 hingga 60 orang. Namun setelah ada inovasi ‘prajasa’ atau pendaftaran rawat jalan melalui SMS dan WA. Mekanismenya, setiap calon pasien yang hendak berobat ke Puskesmas Tongas, cukup melakukan pendaftaran melalui SMS atau WA, ke nomor yang sudah disediakan.
Sepintas layanan ini mirip dengan booking online. Namun hanya berlaku bagi delapan desa di Kecamatan Tongas. Meliputi Desa Sumberrejo, Sumendi, Bayeman, Dungun, Curah Dringu, Tongas Wetan, Wringin Anom dan Sumber Kramat.
Warga Terbantu
Bagi Mursila, yang tinggal di Desa Sumendi, layanan itu sangat berarti. “Sangat terbantu sekali. Karena kami tidak perlu antre lama lagi. Dengan Prajasa ini, kami sudah dapat jam layanan. Sehingga ketika sampai di sini, bisa langsung terlayani. Tanpa menunggu lebih lama lagi,” tuturnya, Jumat (4/6/2021).
Mursila kerap memanfaatkan layanan itu untuk mengobati penyakit lambung yang dideritanya. Bahkan terkadang, dirinya tak perlu datang ke puskesmas. Cukup telepon dan konsultasi dengan dokter puskesmas. Memanfaatkan layanan halo dokter. Keesokan harinya, obat dari puskesmas datang ke rumahnya diantar oleh kader kesehatan desa setempat.
“Kalaupun harus periksa dan berobat ke sini, cukup mudah. Jam layanan sudah ada, ketika diperiksa pun tidak terlalu lama. Karena dokter sudah tahu kondisi saya. Walau ada pandemi seperti ini, saya tetap bisa mendapat pelayanan kesehatan dengan baik,” terangnya.
Tak dipungkiri, inovasi Prajasa dan halo dokter yang berbasis telepon, SMS dan Whatsapp ini mendapat respon sangat baik dari masyarakat. Inovasi itu merupakan strategi untuk mengurangi dan menghindari kerumunan. Karena antrean pasien yang kerap menumpuk di Puskesmas Tongas.
Dengan pesan singkat melalui SMS atau whatsapp, masyarakat bisa dapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Tongas. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Sehari-hari, puskesmas ini melayani antara 30 hingga 60 orang. Bahkan terkadang bisa sampai 80 orang. “Tapi semenjak ada layanan ini, bisa berkurang sampai setengahnya saja. Karena untuk penyakit ringan, sudah terlayani dengan kanal halo dokter,” terang Peni Endah, dokter puskesmas setempat.
Kanal Halo Dokter, memang disediakan khusus untuk masyarakat dengan keluhan penyakit ringan. Seperti sakit gigi, sakit kepala dan sejumlah penyakit ringan lainnya.
Tapi jika dalam kanal itu si pasien menyebutkan gejala atau tanda penyakit sedang sampai kondisi darurat, maka petugas mengarahkan untuk segera datang ke pelayanan kesehatan. Artinya, setiap tenaga medis di puskesmas itu tetap siaga. Terhadap segala macam bentuk keluhan pasien.
Inovasi di Tengah Pandemi
Melalui kanal halo dokter itu, pasien nantinya hanya perlu menunggu obat datang. Obat diantar oleh kader kesehatan di masing-masing desa. Perlu diketahui, halo dokter layanan Puskesmas Tongas ini, tidak sama dengan platform halo dokter di playstore atau appstore. Melainkan layanan mandiri besutan dari puskesmas itu sendiri.
“Senang sekali bisa terlibat dalam program ini. Karena kami sebagai kader, ingin juga berguna dan memberikan yang terbaik untuk perkembangan desa kami. Terutama di sektor kesehatan,” ucap salah satu kader pengantar obat, Mahmudah.
Lahirnya inovasi layanan berbasis telepon, SMS dan whatsapp ini, bermula dari tangan dingin sang Kepala Puskesmas, Kurnia Ramadhani. Awal pandemi covid19 pada 2020 lalu, antrean pasien masih mengular di selasar puskesmas. Ini membuat kerumunan dan rawan terhadap penularan covid-19.
Dicarilah jalan keluarnya. Bagaimana agar pasien tidak menumpuk dan menimbulkan kerumunan. Namun tetap bisa terlayani dengan baik. Akhirnya lahirlah inovasi ini. Lalu kenapa menggunakan fitur telepon, SMS dan whatsapp saja. Bukan malah membuat aplikasi khusus.
“Karena di 8 desa dalam wilayah kami, masyarakatnya masih familiar dengan hal itu. Tidak semua bisa memakai telepon pintar. Tidak semua areanya terjangkau sinyal internet. Tetapi kalau telepon biasa dan SMS, masih bisa,” jelasnya.
Dalam pengoperasiannya pun, pasien tidak harus mendaftar menggunakan hape sendiri. Bisa menggunakan SMS, Telepon atau whatsapp milik tetangga atau kerabatnya. Yang terpenting ketika datang ke puskesmas, menunjukkan bukti sms dan nomor antrean yang didapat.
Untuk memulai program ini, pihak puskesmas mengerahkan semua sumberdaya yang ada. Termasuk melibatkan kader posyandu, bidan desa dan tenaga medis di delapan desa dalam wilayah Puskesmas Tongas. Terutama mengenalkan dan memasyarakatkan nomor call center puskesmas.
Respon yang baik dan alur pelayanan yang sederhana, membuat inovasi ini segera dikenal masyarakat. Keberhasilannya, juga menjadi contoh untuk puskesmas lain.
“Saat ini sudah direplikasi oleh Puskesmas Leces. Dari inovasi ini pula, kami mendapat peringkat kedua, anugerah inovasi daerah Kabupaten Probolinggo tahun 2021,” jelas wanita yang akrab disapa Nia ini.
Target dari inovasi Prajasa dan halo dokter ini adalah mempermudah masyarakat untuk mendapat akses pelayanan kesehatan. Dengan tujuan akhir, derajat kesehatan masyarakat di wilayah layanan Puskesmas Tongas, Kabupaten Probolinggo, bisa meningkat. Kendati pandemi covid19 masih berlangsung dan entah kapan berakhir. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |