Peristiwa Daerah

Uji Coba Titip Embrio untuk Mendapatkan Bibit Sapi Limosin Asli, Berbuah Manis

Jumat, 04 Juni 2021 - 16:45 | 71.06k
Program titip embrio atau transfer embrio untuk memperoleh bibit sapi limosin asli di Bondowoso mulai buahkan hasil memuaskan (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Program titip embrio atau transfer embrio untuk memperoleh bibit sapi limosin asli di Bondowoso mulai buahkan hasil memuaskan (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Untuk menjaga swasembada daging, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bondowoso, melakukan uji coba titip embrio untuk mendapatkan bibit sapi Limosin asli. Upaya ini mulai membuahkan hasil manis.

Program transfer embrio merupakan kerjasama antara bidang peternakan Bondowoso dengan Balai Embrio Ternak Cipilang Bogor.

Advertisement

Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Bondowoso, Murjana mengatakan, uji coba bayi tabung melalui sapi betina dilakukan di beberapa kecamatan, salah satunya di Kecamatan Pakem.

Menurutnya, titip embrio ini berbeda dengan kawin suntik inseminasi buatan (IB). "Program titip embrio untuk mendapatkan bibit asli limosin," katanya saat dikonfirmasi.

Anak sapi hasil titip embrio kata dia, mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kawin suntik lainnya. 

"Salah satunya adalah berat badan dan keaslian jenis pada sapi. Umur satu bulan bisa memiliki bobot 50 kilogram," ungkapnya.  

Adapun proses transfer embrio pada sapi betina, dilakukan satu minggu setelah sapi dilakukan kawin suntik dan menunjukkan berahi. 

Hal itu dilakukan ketika terdapat tanda Corpus Luteum (CL) di rahim sapi betina. Kemudian, embrio dititipkan untuk mendapatkan anak sapi limosin asli. "Kita lihat setelah satu mingu, ketika terdapat CL baru kita transfer embrio," imbuhnya. 

Menurutnya, progam ini dalam rangka pemuliaan genetik ternak di Kabupaten Bondowoso. Setiap bibit yang baru dilahirkan, akan diberikan sertifikat oleh Balai Embrio Ternak Cipilang Bogor. "Kita ingin bibit berkualitas dan bermutu baik" imbuhnya. 

Transfer embrio tidak bisa dilakukan kepada semua indukan sapi. Ada kriteria khusus sapi betina yang bisa menerima transfer embrio. 

"Selain masalah indukan, perawatan juga menjadi faktor keberhasilan transfer embrio. Kita harus melakukan seleksi. Peternak juga menjadi penentu keberhasilan," paparnya. 

Dibutuhkan waktu 15 tahun untuk mendapatkan bibit sapi Limosin asli, jika proses itu tidak dilakukan dengan teknik titip embrio. Sebab proses kawin IB merupakan kawin silang antara sapi lokal dengan sapi limosin. "Berbeda dengan transfer embrio yang langsung menitipkan embrio limosin," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES