Anak yang Tinggal di Gubuk Bambu di Probolinggo Menderita Cerebral Palsy

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Moh Ashabul Kafi (6) warga Dusun Krajan, Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang tinggal di gubuk bambu berukuran 3x5 meter persegi bersama lima orang keluarganya, ternyata menderita panyakit Cerebral Palsy atau lumpuh otak.
Dari informasi yang didapat, Kafi, menderita Cerebral Palsy sejak ia lahir dengan kondisi lumpuh tak bisa duduk dan berdiri, seperti lumpuh total.
Advertisement
“Cerebral Palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan,” kata dr. Dewi Vironica, Kasi P2PM (Pencegehan dan Pengendalian Penyakit Menular) Dinas Kesehatan Kabupate Probolinggo, Selasa (8/6/2021).
Dewi menyebut, gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran, pada anak atau bayi yang terkena Cerebral Palsy, dapat timbul sejumlah gejala.
Moh Ashabul Kafi, terbaring lemas di tempat tidur karena penyakit Cerebral Palsy yang dideritanya.
Cerebral palsy atau yang disebut lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir.
“Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor,” jelasnua
Secara terpisah, Camat Paiton, Moh Ridwan menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, tekait perawatan medis untuk Kafi. Pihaknya akan mendaftarkan Kafi, ke BPJS secara gratis untuk perawatannya.
“Jadi bukan gizi buruk. Dia menderita Cerebral Palsy. Dia akan segera dilakukan perawatan secara berkala ke dokter spesialis. Kami akan segera menguruskan BPJS-nya, semoga semua berjalan dengan baik,” kata Ridwan.
Semenetara itu, menurut Zaini, keluarga Kafi (penderita) mengatakan, penyakit yang diderita Kafi memang sudah lama. Dan ia mengaku pihak petugas kesehatan desa tidak memperhatikan hal itu.
“Setahu saya selama ini, pihak kesehatan desa kurang memperhatikan kesehatan Moh Ashabul Kafi. Jadi kami dan orangtuanya kebingungan untuk biaya perawatannya,” kata aungkap Zaini.
Diberitakan sebelumnya, kehidupan enam orang sekeluarga di Dusun Krajan, Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini cukup memprihatinkan. Mereka tinggal di gubuk bambu tidak layak huni yang hanya berukuran 3x5 meter persegi tanpa kamar di sebuah lahan pengairan.
Adalah nenek Zainab (66) yang menghuni gubuk itu bersama anak-anak dan cucunya. Sedangkan anak lelakinya Salehuddin (33) bersama sang istri Ririn Fatmala Santi (24) yang memiliki seorang putra bernama Moh Ashabul Kafi yang masih berusia 6 tahun dan mengalami keterbatasan fisik. Ia terbaring lemas tak bisa duduk dan berdiri karena penyakit gizi buruk yang dideritanya, yang kini didiagnosa menderita Cerebral Palsy atau lumpuh otak.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |