Peristiwa Daerah

Bupati Pangandaran Akui Pandemi Berimbas ke Program Pangandaran Hebat

Kamis, 10 Juni 2021 - 15:25 | 18.64k
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata paparkan dampak pandemi ke program Pangandaran Hebat (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata paparkan dampak pandemi ke program Pangandaran Hebat (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARANBupati Pangandaran Jeje Wiradinata sikapi problem program sekolah gratis bertajuk Pangandaran Hebat tahun 2020. Jeje mengatakan, problem program Pangandaran Hebat tersebut akibat dari masalah keuangan daerah yang terdampak oleh Covid-19.

"Program Pangandaran Hebat 2020 bukan gagal tetap berjalan, tetapi hanya 80 persen karena di tahun 2020 mengalami masalah keuangan dampak pandemi Covid-19," kata Jeje.

Advertisement

Jeje Wiradinata 7Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin saat memaparkan program Pangandaran Hebat (Foto : Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

Jeje menambahkan, program sekolah gratis dengan memberikan bantuan ke sekolah tetap berjalan untuk sekolah negeri dari jenjang SD sampai SMA. "Tetapi untuk bantuan hibah sekolah swasta dan sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama tidak dicairkan," tambahnya.

Jeje menjelaskan, sebagai mana diketahui bersama kekuatan fiskal di tahun 2020 terganggu akibat pandemi. "Pemerintah Daerah melakukan refocusing anggaran sampai Rp100 miliar untuk penanganan Covid-19 karena pendapatan daerah drop," jelasnya.

Refocusing anggaran waktu itu dilakukan dengan memangkas anggaran hibah, termasuk hibah di program Pangandaran Hebat. "Selain itu juga pada tahun 2020 lalu sekolah juga tidak efektif kadang masuk kadang tidak," sambungnya.

Dipaparkan Jeje, untuk bantuan hibah sekolah swasta dan sekolah dibawah naungan Kementrian Agama tahun 2021 dilakukan rasionalisasi. Proses rasionalisasi dan evaluasi melibatkan tim dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga perwakilan sekolah.

Tujuannya hibah tersebut disalurkan supaya bisa mewujudkan sekolah gratis. "Nanti tim akan mengevaluasi apakah benar masih ada sekolah yang menarik pungutan kepada siswa padahal sudah diberi hibah," tuturnya.

Tim juga akan menganalisa kebutuhan apa saja yang bisa dibantu seperti kebutuhan seragam, apakah baju batik atau baju olahraga atau baju koko.

Jeje menegaskan pihaknya akan sekuat tenaga membantu sektor pendidikan di Pangandaran. Jeje mengaku ingin mewujudkan sekolah gratis di semua jenjang pendidikan, terbukti sejak tahun 2016 hingga 2019.

Jeje Wiradinata 8Kegiatan belajar siswa di arena terbuka (Foto : Disdikpora Pangandaran)

"Penyaluran anggaran untuk program Pangandaran Hebat tersebut sampai Rp100 miliar dan hanya saat pandemi Covid-19 saja yang terganggu," kata Jeje.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin membenarkan pada kondisi keuangan stabil, komitmen Pemkab untuk membantu dunia pendidikan sangat besar.

"Program Pangandaran Hebat berjalan sejak 2016, sekarang kita lihat realisasi di tahun 2019 saja, untuk SD dan SMP Negeri dialokasikan anggaran Rp10,9 miliar, untuk hibah sekolah swasta Rp5,1 miliar, untuk hibah ke sekolah di bawah naungan Kemenag Rp6,2 miliar, bantuan untuk SMA/sederajat negeri Rp9,6 miliar. Total di tahun 2019 Rp31,9 miliar," papar Agus Nurdin.

Kondisi itu tiba-tiba anjlok di tahun 2020, untuk SD dan SMP Negeri menjadi Rp7,5 miliar, hibah sekolah swasta dan sekolah di bawah naungan Kemenag menjadi nol rupiah dan bantuan untuk SMA/sederajat negeri menjadi Rp 1,9 miliar.

"Untuk SD dan SMP Negeri, program Pangandaran Hebat diberikan dalam bentuk kegiatan, tidak berupa uang, karena sekolah negeri tidak boleh menerima bantuan uang dari Pemda," kata Agus Nurdin.

Kemudian teknis realisasi program Pangandaran Hebat yang kedua adalah untuk sekolah SMA/sederajat Negeri. Program ini diberikan Pemkab dengan memberikan hibah kepada Pemprov Jawa Barat, untuk diteruskan kepada SMA/sederajat Negeri yang ada di Pangandaran.

Proses ini dilakukan mengingat SMA/sederajat adalah kewenangan Pemerintah Provinsi. Sementara teknis realisasi program Pangandaran Hebat yang ketiga adalah untuk sekolah swasta dan sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

Mekanisme untuk sekolah-sekolah tersebut diberikan dalam bentuk hibah. Pemkab Pangandaran langsung memberikan hibah uang ke sekolah. Namun terdampak pandemi, program Pangandaran Hebat ini harus ditunda, sebagaimana diakui Bupati Pangandaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES