Wajib Tahu, Inilah Vaksin Covid-19 yang Berstandar WHO

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada sejumlah vaksin Covid-19 yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan memberikan izin penggunaan darurat atau emergency untuk memenuhi standar internasional.
Beberapa vaksin tersebut sudah mendapatkan sertifikat aman (EUL) dan bisa di distribusikan.
Advertisement
Beberapa vaksin yang diakui WHO di antaranya:
1. AstraZeneca-Oxford
Vaksin Astrazeneca-Oxford telah dicantumkan dalam daftar penggunaan darurat oleh WHO dan dipastikan aman serta efektif berdasarkan data dari uji klinis berskala besar.
Vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 telah menjalani uji klinis di Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan. Vaksin ini memiliki nilai efikasi (efek perlindungan terhadap COVID-19) sebesar 63,09%.
2. Johnson & Johnson
Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson adalah vaksin Covid-19 vektor viral adenovirus manusia yang dikembangkan oleh Janssen Vaccines di Leiden, Belanda, dan perusahaan induknya di Belgia Janssen Pharmaceuticals, subsidier dari perusahaan Amerika Serikat Johnson & Johnson.
3. Sinopharm
Dalam uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab, vaksin Sinopharm menunjukkan efikasi sebesar 78 persen dalam mencegah Covid-19. Data ini didapat dari hasil uji coba pada 42 ribu relawan.
Tak hanya itu, didapatkan juga imunogenisitas sebesar 99,92 persen pada orang dewasa dan pada lansia sebesar 100 persen, 14 hari setelah suntikan kedua.
4. Moderna
Vaksin Covid-19 Moderna atau mRNA-1273 adalah sebuah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Biomedical Advanced Research and Development Authority, dan Moderna. Vaksin tersebut dipakaikan melalui suntikan intraotot.
5. Sinovac
Baru-baru ini, Sinovac menjadi vaksin Covid-19 besutan China kedua yang mendapatkan EUL setelah Sinopharm. EUL tersebut diberikan oleh WHO.
Menurut Kelompok Penasihat Ahli Imunisasi WHO, vaksin Covid-19 tersebut direkomendasi untuk digunakan pada usia 18 tahun ke atas. Vaksin tersebut diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak penyuntikan selama 2-4 minggu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |