Peristiwa Daerah

Pergunu DKI Jakarta Buka Program Magang Perawat dan Bidan ke Jepang

Minggu, 27 Juni 2021 - 14:36 | 80.58k
Penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Direktur Utama DGII dan Direktur Akademi Kebidanan ar Rahmah Bandung. (FOTO: dok Lutfi Hakim Wahid)
Penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Direktur Utama DGII dan Direktur Akademi Kebidanan ar Rahmah Bandung. (FOTO: dok Lutfi Hakim Wahid)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sempitnya kesempatan bekerja menjadi problem global yang dihadapi oleh banyak orang di berbagai negara. Apalagi saat ini diterpa pandemi Covid-19. Hingga membuat jumlah pengangguran meningkat di tanah air. Atas dasar itu PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama/Pergunu DKI Jakarta membuka program magang ke Jepang atau Goes to Japan yang berlatar belakang pendidikan Kebidanan serta Keperawatan.

Program Magang Perawat dan Bidan ke Jepang diperkuat dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Direktur Utama DGII dan Direktur Akademi Kebidanan ar Rahmah Bandung yang disaksikan beberapa dosen, orangtua mahasiswa, dan Perwakilan PC Pergunu se-DKI Jakarta di PWNU DKI Jakarta.

Advertisement

Ketua PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid mengatakan, program magang bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan yang siap kerja, yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga dilengkapi dengan keahlian-keahlian yang diperlukan di dunia kerja yang sesungguhnya.

"Kami membuka seluruh kader NU untuk mengikuti program magang perawat dan bidan ke Jepang," katanya Minggu (27/6/2021).

Ia menjelaskan, para peserta magang akan menerima berbagai pelatihan dan pengetahuan sebelum diberangkatkan ke Negeri Sakura tersebut, di antaranya pelatihan bahasa Jepang, budaya, mental, kedisiplinannya, dan Islam Aswaja an Nahdliyah.

Sementara itu Komisaris DGII, Prof. Ace Suryadi, menambahkan, khususnya program intrernship, memungkinkan para mahasiswa untuk berenang bukan hanya di kolamnya sendiri dan dengan gayanya sendiri, tetapi juga berenang di sungai besar bahkan di laut lepas dengan gaya yang lebih kaya, itu salah satu kebijakan Kampus Merdeka

Pergunu-DKI-Jakarta-2.jpg

Kata dia, dalam 10 tahun ke depan, Jepang membutuhkan sekitar 8 - 10 juta pekerja terdidik Indonesia untuk bekerja di berbagai jenis dan sektor industri.

“Indonesia memerlukan investasi Rp 25 triliun untuk membentuk 1 juta lulusan SMK-sarjana yang siap kerja di Jepang, tetapi potensi devisa negara bisa mencapai sekitar Rp 1.000 triliun, sebuah investasi yang tidak mudah dicapai oleh BUMN yang besar sekalipun," ujar yang kini sebagai Guru Besar UPI Bandung itu.

Hal yang sama disampakan Direktur Utama PT. DGII, Endraswari Safitri.

Kata dia, ada dua program yaitu Internship (magang) dan Specified Skill Worker (Bekerja).

Untuk Internship ditujukan bagi mahasiswa aktif dengan mendapatkan penghasilan sekitar Rp 14.000.000 per bulan

“Keuntungan lainnya dalam program ini adalah mendapatkan pengalaman untuk hidup, bergaul dan berkarier di negara yang maju teknologinya," kata Veve.

Sementara itu Direktur Akademi Kebidanan ar Rahmah Bandung, Darmawangsa MM, mengatakan, program ini sangat bagus di tengah pandemi peluang ini sangat berguna bagi mahasiswa kami.

“Alhamdulillah, yang sudah mendaftar ada 50 mahasiswa sedangkan target kami 100 mahasiswa. Ini merupakan terobosan baru bagi mahasiswa kami selain menambah ilmu pengetahuan dan wawasan di sisi lain mahasiswa akan mendapatkan income yang berguna bagi kesejahteraan hidupnya," ujar Darmawangsa.

Di sisi lain Direktur Lembaga Media Production Pergunu DKI Jakarta, Abdul Toha, menyatakan bahwa program magang di Jepang merupakan upaya PW Pergunu DKI Jakarta ikut andil dalam mengurangi angka pengangguran selain itu program ini dapat menularkan etos kerja dan displin yang tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES