Bupati Sleman Kustini Sebut Prevalensi Stunting Turun Signifikan

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bupati Sleman Kustini SP mengatakan, prevalensi stunting di Kabupaten Sleman beberapa tahun terakhir mengalami penurunan secara signifikan. Penurunan ini tentu tidak lepas dari berbagai program yang telah dijalankan oleh Pemkab Sleman dan partisipasi masyarakat tinggi.
“Prevelensi stunting tahun 2018 sebesar 11 persen dan tahun 2019 menurun jadi 8,38 persen. Kemudian, kembali menurun pada tahun 2020 yakni sebesar 7,24 persen,” kata Kustini saat mengikuti puncah acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang diselenggarakan secara virtual di Smart Room Dinas Kominfo Pemkab Sleman.
Advertisement
Kustini menambahkan sebagian besar masalah stunting karena ketersediaan bahan pangan dan pengetahuan serta lingkungan sekitar. Namun, dari semua penyebab itu yang paling dominan adalah masalah ketersediaan bahan pangan yang mendominasi.
Bupati Sleman Kustini SP menghadiri peringatan Harganas ke-28 secara virtual. (FOTO: Pemkab Sleman for TIMES Indonesia)
“Stunting merupakan masalah SDM Indonesia. Kalau angka stunting tinggi, kita mewariskan generasi muda yang menjadi beban, bukan yang membangun bangsa,” terang Kustini.
Peringatan Harganas ke-28 secara virtual menghadirkan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Kepala BKKBN, Joko Hastaryo; dan Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Juga Wakil Ketua I TP PKK DIY, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X; Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X. Juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pemkab Sleman, Dra Suci Iriani Sinuraya; dan Ketua TP PKK Sleman, R.Ay Sri Hapsari Suprobo Dewi. Termasuk Bupati Sleman Kustini SP. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |